Wisata

Warga Desa Meat Siap Memperkenalkan Budaya Batak

Sabtu, 02 Maret 2024 - 12:26 | 38.97k
Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, (Foto: kemenparekraf ri)
Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, (Foto: kemenparekraf ri)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, telah bersiap untuk memperkenalkan budaya Batak kepada penonton F1 Powerboat Danau Toba 2024, yang terdiri dari wisatawan domestik dan mancanegara.

Menurut Ketua Adat Desa Meat, Guntur Sianipar, setiap warga desa telah menyadari potensi wisata di desa mereka. Mereka siap dengan tangan terbuka untuk menyambut dan memperkenalkan budaya serta kebiasaan masyarakat Batak kepada para wisatawan.

Advertisement

"Kami akan mengedukasi mereka tentang pembuatan ulos, khususnya motif Ragihotang," kata Guntur kepada ANTARA, Sabtu.

Desa Meat merupakan desa adat yang sering dikunjungi oleh wisatawan dan telah menjadi andalan Kabupaten Toba untuk meningkatkan minat wisatawan. Di sana, wisatawan dapat belajar tentang proses pembuatan ulos khas Batak, melihat rumah adat, serta menikmati wisata Pantai Meat dengan pemandangan dari tepian danau vulkanik terbesar di dunia.

Guntur juga menambahkan bahwa wisatawan dapat belajar langsung membuat kain ulos dengan para penenun yang telah terlatih puluhan tahun.

Menurutnya, pelaksanaan F1 Powerboat tahun lalu berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Meat. "Satu hari ada puluhan wisatawan nusantara dan mancanegara, mereka ada yang belanja ulos, swafoto, dan ada yang menginap. Putaran uang ya jutaan rupiah selama dua hari," ungkapnya.

Dia berharap wisatawan dapat mengunjungi desanya untuk belajar tentang pembuatan ulos dan hal-hal lainnya.

Desa Meat hanya berjarak sekitar 11 kilometer dari lokasi balapan utama F1 Powerboat Danau Toba 2024, sehingga mudah diakses dengan kendaraan.

Pada Minggu (3/3), Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan F1 Powerboat seri Danau Toba untuk kedua kalinya. Acara ini diikuti oleh 18 pembalap dari sembilan tim yang berasal dari 10 negara. Penyelenggaraan seri pembuka ini menjadi spesial karena merupakan edisi ke-300 sejak pertama kali diselenggarakan pada 1984 di 39 negara.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadi penggawa atau penyelenggara utama kegiatan yang setara dengan balapan jet darat atau Formula 1 (F1). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES