Wisata

Merasakan Jejak Kolonial Belanda di Benteng Pendem Cilacap

Senin, 13 Mei 2024 - 11:39 | 89.84k
Barak di bagian dalam Benteng Pendem. (FOTO: Pendim 0703 Cilacap for TIMES Indonesia) 
Barak di bagian dalam Benteng Pendem. (FOTO: Pendim 0703 Cilacap for TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CILACAP – Berkalana ke Benteng Pendem Cilacap, Jawa Tengah akan membawa ke masa sejarah pendudukan Belanda. Kustbatterij Op De Landtong Te Tjilatjapm nama resmi yang disematkan oleh Belanda, dibangun oleh tentara kerajaan Belanda dari tahun 1861 hingga 1879. Setelah jadi, benteng ini dipakai sebagai markas pertahanan hingga tahun 1942.

Benteng tersebut terdiri dari barak (kamar istirahat), markas, terowongan, ruang rapat, gudang senjata, benteng pengintai, benteng pertahanan, ruang perwira, penjara, ruang mesiu, dan 13 ruang meriam.

Advertisement

Dikutip dari laman Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Cilcap, Benteng Pendem berlokasi di bagian tenggara kota Cilacap, di ujung timur Pantai Teluk Penyu, di wilayah Kelurahan Cilacap. 

Di sebelah selatan Benteng Pendem terbentang Samudra Indonesia, di selatan Selat Nusakambangan (yang merupakan pintu masuk dan keluar kapal dari Pelabuhan Alam Tanjung Intan), di sebelah barat terdapat Kantor Pertamina Area 70, dan di sebelah utara terdapat tangki-tangki penampungan bahan minyak mentah Pertamina UP IV Cilacap yang terletak di Area 70.

Benteng-Pendem-2.jpgPengunjung menikmati jejak sejarah Indonesia di Benteng Pendem Cilacap, Jawa Tengah. (FOTO: Pendim 0703 Cilacap for TIMES Indonesia) 

Akses menuju Benteng Pendem dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan. Dari terminal bus dan angkutan kota, jaraknya sekitar ± 5 km, 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Cilacap, dan 1 km dari Obyek Wisata THR Teluk Penyu.

Lingkungan sekitar Benteng Pendem, kurang lebih 500 m, didominasi oleh masyarakat nelayan yang sebagian besar mencari nafkah dengan menggunakan peralatan tradisional maupun modern.

Dilihat dari dokumen peta Belanda tahun 1988, luas total area Benteng Pendem sekitar ± 10,5 ha. Namun, sebagian area tersebut, sekitar 4 ha, telah dialokasikan untuk pembangunan tangki Pertamina. Saat ini, luas kawasan Benteng Pendem yang tersisa adalah sekitar 6,5 ha.

Meskipun Benteng Pendem saat ini hanya mencakup 60% dari total luas yang tercatat, 40% lainnya masih menjadi misteri dan tertutupi oleh pasir.

Dalam upaya melestarikan sejarah dan memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, Dandim 0703 Cilacap, Letkol Inf Andi Yuliazi mengajak generasi muda untuk meresapi kekayaan sejarah kuno dengan mengunjungi Benteng Pendem. 

Benteng-Pendem-3.jpgDandim 0703 Cilacap bersama salah satu pengunjung Benteng Pendem. (FOTO: Pendim 0703 Cilacap for TIMES Indonesia) 

"Diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang warisan budaya dan sejarah bangsa," katanya, Senin (13/5/2024).

Dandim menuturkan, Benteng Pendem merupakan saksi bisu perjuangan bangsa, khususnya Cilacap dalam menghadapi berbagai tantangan sepanjang sejarah karena merupakan tempat yang tepat untuk memahami perjalanan panjang bangsa Indonesia.

Untuk itu, Ia menegaskan pentingnya menjaga dan merawat warisan sejarah sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan karakter dan kebangsaan. 

Tak hanya itu, keberadaan Benteng Pendem sekarang merupakan aset wisata yang bisa di manfaatkan sebagai salah satu tujuan wisata di Cilacap, disamping itu juga dapat digunakan sebagai obyek penelitian.

Dengan mengetahui dan memahami sejarah, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang berkualitas, dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. “Diharapkan generasi muda dapat lebih memahami warisan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Cilacap, dan mengambil inspirasi dari perjuangan para pahlawan pendahulu dalam membangun dan melindungi wilayah ini,” ucap Dandim.

Benteng Pendem Cilacap bukan hanya sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga sebuah tempat di mana kita dapat mengenang dan merasakan getirnya perjalanan sejarah yang pernah terjadi di sini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES