
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Pulau Salura merupakan salah satu pulau terluar di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT. Pulau Salura banyak menyimpan pesona keindahan alam.
Pulau Salura yang terletak di Desa Praisalura, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur adalah pulau paling selatan Indonesia yang ada di Kabupaten Sumba Timur. Pulau ini juga berjarak sekitar 800 mil dari benua Australia menjadi wilayah perbatasan Indonesia dan Australia.
Advertisement
Muhammad Nazarudin pemerhati budaya Sumba mengatakan, salah satu pesona keindahan yang ditawarkan Pulau Salura ini adalah pemandangan alamnya yang dikelilingi lautan dengan garis pantai berwarna biru kehijauan sejauh mata memandang.
“Tentu ini salah satu keuntungan sebagai pulau terluar di perbatasan antara Indonesia dan Australia,” kata Nazarudin, Minggu (2/6/2024).
Selain itu, Pulau Salura juga memiliki pasir putih yang sangat tebal dan bersih seakan memanjakan siapapun yang datang mengunjungi pulau ini. Pengunjung di Pulau Salura juga dimanjakan dengan pemandangan lepas pantai yang dihiasi oleh pulau-pulau kecil tak berpenghuni serta perahu-perahu nelayan yang mencari ikan.
Suasana tenang dan nyaman membuat pulau ini sangat cocok bagi para pengunjung yang ingin berelaksasi. Jika ingin berpetualang, wisatawan bisa bersnorkeling dengan membawa alat sendiri. Di Pulau Salura juga kita dapat menyaksikan keindahan sunrise dan sunset.
“Jadi kita hanya duduk di tepi pantai untuk menunggu datangnya sunset itulah momen terbaik saat mengambil foto saat di Pulau Salura,” ujarnya.
Menurut Nazarudin, jika berkesempatan mengunjungi Pulau Salura kita dapat melihat ada dua pulau yang berdekatan dengan Pulau Salura namun tak berpenghuni seperti Pulau Kotak dan Pulau Menggudu
“Kalau Pulau Kotak Itu dikatakan pulau yang banyak dengan ternak kambing jadi pulau itu sering dikatakan Pulau Kambing. Sedangkan Pulau Menggudu pulau terindah yang sering dikunjung wisatawan dengan menggunakan speedboat milik warga,” paparnya.
Lebih lanjut Nazarudin mengatakan, penduduk di Pulau Salura nelayan namun mereka masih minim dengan peralatan penangkapan ikan.
“Memang di Pulau Salura ini rata-rata masyarakatnya nelayan tapi banyak juga nelayan dari luar karena nelayan Salura masih terbatas dengan perlengakapan tangkapan mereka,” terang Nazarudin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |