Wisata

PIGGI Banyuwangi Menjadi Magnet Baru Bagi Wisatawan

Rabu, 05 Juni 2024 - 09:30 | 53.17k
Pertukaran pelajar asing dari Thailand yang berkunjung ke PIGGI. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Pertukaran pelajar asing dari Thailand yang berkunjung ke PIGGI. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI) yang telah diresmikan oleh Pemerintah Banyuwangi, sejak dilakukan soft launching pada 26 Januari 2024, kini menjadi magnet baru bagi Bumi Blambangan dalam menarik wisatawan.

Dijelaskan oleh General Manager Geopark Ijen Abdillah Baraas, setelah diresmikannya gedung PIGGI oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani itu, sudah banyak menarik wisatawan yang berkunjung untuk belajar terkait Geopark Ijen dengan cara yang lebih kekinian dan menarik.

Advertisement

“Sejak akhir Januari jumlah kunjungan rata-rata bulanan sekitar 1000 pengunjung,” kata Abdillah pada Rabu (5/6/2024).

Bahkan, Abdillah menambahkan, tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke museum berasal dari luar negeri atau wisatawan asing dengan dibawa oleh guide. Mereka tertarik belajar tentang sejarah geologi Geopark Ijen. 

“Selain itu, banyak juga kunjungan dari perguruan tinggi yang sedang mengadakan pertukaran pelajar asing,” tuturnya.

Tidak hanya berhenti disana, adanya inovasi atau program kegiatan, juga akan menambah daya tarik museum hingga bisa mendatangkan banyak kunjungan dari masyarakat hingga wisatawan.

Abdillah mengatakan, adapun cara untuk membuat masyarakat datang berkunjung ke museum yaitu dengan adanya berbagai acara menarik yang dikemas dengan bentuk yang yang lebih kekinian atau mengikuti zaman. 

Adapun inovasi tersebut berupa rencana akan dibuat event bulanan bagi komunitas-komunitas, agar melakukan kegiatan di Amphiteater yang berlatar sungai. Mereka disediakan tempat untuk unjuk kemampuan mulai dari seni hingga berbentuk edukasi terkait keilmuan.

Selain itu adanya, bulan berkunjung ke Museum yang digelar setiap satu bulan sekali juga diharapkan bisa menambah kecintaan mereka terhadap museum terlebih menambah wawasan terkait Geopark Ijen.

Menariknya adalah akan adanya inovasi baru seperti Museum Night bisa menjadi hal segar di Banyuwangi yang sangat disukai oleh kaum muda. Diharapkan mereka menemukan pengalaman baru dengan menjelajah museum di malam hari seraya mengasah ilmu geologi mereka.

“Kita mencontoh Museum Geologi Bandung yang terkenal dengan acaranya yang menarik dan banyak program lain yang kekinian untuk memikat pengunjung,” tandas Abdillah.

Sebagai informasi, PIGGI bakal mengadakan Grand Launchingnya. Hal tersebut menandakan resminya Museum Geopark menjadi milik Banyuwangi, sekaligus resmi beroperasi secara mandiri.

“Serah terima dari Kementerian ESDM untuk Pemerintah Banyuwangi atau Grand Launching dilakukan pada tanggal 1 Juli 2024 dengan diterima langsung oleh Bupati,” terang Abdillah.

Harapannya, masih Abdillah, PIGGI bisa hasilkan PAD secara mandiri, karena saat ini masih tergabung dalam rangkaian kunjungan di Museum Blambangan. Bahkan Abdillah mengatakan, setelah resmi beroperasi secara mandiri, PIGGI bisa buka setiap hari bahkan saat hari libur pada Sabtu, dan Minggu sedangkan libur kunjungan pada hari Senin.

“Jadi tidak ikut jam kerja dinas, kalau untuk sekarang ikut jam operasional jam kerja dinas,” pungkasnya.

“Lantai 3 untuk kantor, lantai 4 khusus untuk Dormitory orang yang sedang melakukan research di Banyuwangi terkait Geopark Ijen dan Rooftop direncanakan jangka panjang yaitu dibuat cafe,” imbuh Abdillah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES