Wisata

Wisata Kabupaten Kediri Potensial Berkembang Lebih Besar

Rabu, 19 Juni 2024 - 13:01 | 39.00k
Deny Widyanarko saat berkunjung ke salah satu kebun anggrek (foto : dok Instagram Deny Widyanarko)
Deny Widyanarko saat berkunjung ke salah satu kebun anggrek (foto : dok Instagram Deny Widyanarko)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRIKabupaten Kediri memiliki banyak destinasi wisata potensial, terutama di sektor agrowisata. Seperti yang sentra tanaman hias yang berada di kawasan Kediri Selatan, di daerah Ngadiluwih dan Kras. 

Di kedua wilayah tersebut banyak pembudidaya tanaman hias yang jika lebih dikembangkan bisa menjadi sebuah tujuan wisata menarik dan mengundang lebih banyak wisatawan.

Advertisement

Salah satunya adalah nursery atau kebun anggrek yang ada di Desa Banjaranyar, Kecamatan Kras. Di tempat ini para petani tanaman hias berhasil berinovasi dengan membudidayakan anggrek di daerah dataran rendah. Sedangkan di Desa Jambean terdapat pembudidayaan tanaman hias aglonema. 

Tanaman hias yang memiliki pola daun dan warna yang unik ini terkenal mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pengusaha Kediri, Deny Widyanarko mengungkapkan potensi-potensi itu jika lebih dikembangkan dan terus mendapat support dari pemerintah bisa berkembang menjadi destinasi wisata utama bagi masyarakat di luar Kediri. 

"Tentunya bila mana pemerintah berperan aktif untuk bisa mendukung aktivitas wisata bukan tidak mungkin, Kabupaten Kediri bisa menjadi salah satu destinasi wisata untuk dikunjungi oleh masyarakat di luar Kediri. Jadi pemerintah ke depan harus support betul terkait dengan wisata," tutur pria yang juga bakal calon Bupati Kediri itu, Rabu (19/06/2024). 

Selain sektor agrowisata, Kediri juga memiliki banyak destinasi desa wisata. Sebagai contoh seperti Desa Wisata Tani Djojo yang berada di Desa Tiru Lor Kecamatan Gurah lalu juga Wisata Gronjong Wariti di Desa Mejono, Kecamatan Plemahan. Kedua destinasi itu dikenal dengan wisata air yang menyejukkan. 

Tidak ketinggalan, Kabupaten Kediri juga memiliki Gua Jegles di Desa Keling, Kecamatan Kepung yang memiliki keunikan alam menawan. 

"Jadi di Kabupaten Kediri punya banyak sekali potensi. Saya beberapa kali berkunjung ke tempat wisata, potensi wisata ini sangat bagus," tambahnya. 

Deny menambahkan, selain sektor wisata, pertanian juga layak untuk mendapatkan perhatian lebih. Dengan hampir 70 persen masyarakat Kabupaten Kediri bergerak di bidang pertanian, sektor tersebut harus mendapatkan perhatian perhatian khusus. 

"Terutama bagaimana petani itu bisa sejahtera. Mungkin mekanisasi atau mungkin integrasi pertanian sehingga petani itu nanti dalam  melakukan kegiatan itu bisa mendapatkan suatu hasil yang maksimal sehingga kesejahteraan petani itu bisa meningkat," jelasnya. 

Di sisi lain beroperasinya bandara Kediri, yang menjadi pintu masuk baru ke Kabupaten Kediri akan menjadi suatu peluang baru untuk mengembangkan potensi Kediri dan menjadikan Kediri lebih maju. 

"Jadi kita harus bisa mengambil sisi-sisi positif, peluang-peluang di situ, agar kemajuan Kediri dengan adanya fasilitas bandara itu bisa terdorong maksimal. Dan yang kedua, masyarakat bisa diuntungkan dengan adanya bandara itu," ungkap Deny. 

Untuk mewujudkan Kediri yang lebih maju, percepatan di berbagai sektor perlu dilakukan. Sambil terus diimbangi dengan peningkatan kemampuan dan potensi diri. "Moto saya menuju Kediri hebat. Untuk menuju Kediri hebat dibutuhkan percepatan. Bukan hanya kita lebih baik, tapi juga percepatan," imbuhnya. 

Percepatan itu tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan Kediri tapi juga untuk menjadi solusi bagi permasalahan yang ada. 

"Hal itu bisa dalam banyak hal, misalnya secara ekonomi. Jangan sampai masalah yang terjadi mengalahkan percepatan itu sendiri. Sehingga dengan percepatan ekonomi, bisa menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Misalkan pengangguran dan sebagainya," pungkas Deny. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES