Wisata

Sepekan di Agrowisata Tamansuruh, Hadirkan Festival Budaya Hingga Arsitektur

Senin, 24 Juni 2024 - 20:49 | 40.51k
Keterangan foto: Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga di Agrowisata Tamansuruh (AWT), menampilkan keotentikan budaya asli Suku Osing masyarakat asli Banyuwangi (Humas Pemkab for TIMES Indonesia).
Keterangan foto: Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga di Agrowisata Tamansuruh (AWT), menampilkan keotentikan budaya asli Suku Osing masyarakat asli Banyuwangi (Humas Pemkab for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIAgrowisata Tamansuruh (AWT) kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya "Festival Budaya dan Arsitektur" yang akan berlangsung selama sepekan, dari 26 Juni hingga 7 Juli 2024.

Destinasi Agrowisata Tamansuruh yang terletak di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, ini menghadirkan beragam acara menarik yang menggabungkan seni budaya dan keindahan arsitektur.

Advertisement

Agrowisata Tamansuruh, yang berlokasi di lereng Gunung Ijen dengan pemandangan memukau ke arah Gunung Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan laut.

Agrowisata Tamansuruh mengusung konsep Desa Osing yang menampilkan keotentikan budaya asli Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi, dengan nuansa khas yang kuat.

Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga mempercantik kawasan ini, menciptakan suasana yang memukau.

"Event ini bertujuan untuk mengenalkan destinasi wisata Agrowisata Tamansuruh yang telah direvitalisasi oleh Kementerian PUPR. Di sini, pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Gunung Ijen dengan hamparan bunga yang memanjakan mata," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (24/6/2024).

Selain memperkenalkan Agrowisata Tamansuruh, acara ini juga mengangkat kekayaan tradisi seni budaya dan potensi pertanian Desa Tamansuruh. "Tak hanya mengenalkan AWT, namun juga mendorong Desa Tamansuruh untuk mengoptimalkan potensinya. Seperti tradisi membaca Lontar Yusuf, tradisi Pencak Sumping, selain juga tentunya potensi agronya," tambah Ipuk.

Sepekan di Agrowisata Tamansuruh akan dibuka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 21.00 tanpa dipungut biaya.

Rangkaian acara yang akan dihadirkan meliputi festival arsitektur nusantara, pameran potensi pertanian, dan pertunjukan seni budaya Desa Tamansuruh.

Beragam acara menarik juga turut memeriahkan, seperti Fashion Show Batik dan Recycle (26 Juni), Presentasi Kostum BEC (27 Juni), Cosplay Show dan Sketsa on The Spot (30 Juni), Digital Library (1-5 Juli), Ngopi Bareng Pemuda (2 Juli), Senam Zumba (6 Juli), dan Workshop (7 Juli).

"Dispenduk juga akan membuka layanan adminduk bagi warga. Jadi selain menikmati beraneka acara, masyarakat juga bisa sekalian mengurus adminduknya," kata Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, M. Taufik.

Festival Arsitek Nusantara (FAN) akan berlangsung seminggu penuh di lokasi yang sama, mulai 26 Juni hingga 7 Juli. Event ini menampilkan pameran arsitektur bertema "Arsitektur dan Air", menyoroti desain-desain arsitektur murah dan ramah lingkungan karya arsitek lokal hingga nasional.

Seminar dan workshop arsitektur akan menghadirkan Yu Sing, seorang arsitek yang dikenal peduli lingkungan. Karya-karyanya selalu mengusung konsep rumah murah dan ramah alam.

FAN 2024 juga akan menyelenggarakan lomba sketsa on the spot serta klinik konsultasi bagi warga yang ingin mengurus persetujuan bangunan gedung (PBG).

Dengan beragam kegiatan yang ditawarkan, Festival Budaya dan Arsitektur di Agrowisata Tamansuruh menjadi acara yang tak boleh dilewatkan, menghadirkan hiburan sekaligus edukasi bagi seluruh pengunjung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES