TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tepat rasanya momen libur panjang sekolah diwarnai dengan terselenggaranya event Sepekan di Agro Wisata Tamansuruh (AWT) yang mana menyulap lahan seluas 10,5 hektar menjadi sebuah ladang edukasi para pelajar.
Destinasi yang terletak di lereng Gunung Ijen tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah itu, menjadi primadona wisata edukasi saat libur sekolah. Karena pada event kali ini AWT bisa menjadi penunjang pembelajaran siswa saat libur dengan berbagai wahana edukatif yang memadukan seni budaya, arsitektur, fashion, pertanian, olahraga, dan masih banyak lagi.
Salah satu pengunjung AWT yang merupakan guru dari SDN Kampung Mandar, Febby mengatakan, takjub dengan pesona AWT di tahun ini. Ketakjuban Febby tersebut berasal dari banyaknya perubahan saat event Sepekan Di AWT tahun sebelumnya.
“AWT sekarang sangat luar biasa, lebih bagus dari tahun sebelumnya. Jadi saya yang baru pertama kali berkunjung di tahun ini dan melihat banyak perubahan,” kata Febby, Jumat (28/6/2024).
Diungkapkan oleh Febby, banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi siswa di AWT, diantaranya kebun hidroponik, kebun sayur, kebun jagung, memberi makan kelinci, bahkan pameran lukisan.
“Jadi anak-anak antusias saat dijelaskan jenis-jenis sayur, bagaimana cara bertani, bagaimana cara merawat dan menjaga tanaman, hingga merawat hewan ternak,” ungkapnya.
“Terlebih anak-anak termotivasi dan terangsang dan ingin mendalami seni lukis saat berkunjung di pameran arsitektur,” imbuh febby.
Sementara itu pengunjung lain yang menghadiri event Sepekan di AWT Laili menyebut, jika AWT nampak indah dan segar. Terlebih banyak spot-spot foto atau selfie yang dibuat untuk mengabadikan keindahan AWT bersama orang-orang dekat.
“Yang lebih keren sekarang banyak sekali spot foto yang dapat dicoba,” ucap Laili.
Laili juga berpesan, untuk para pengunjung bisa menjaga dan merawat tanaman yang telah dikonsep sedemikian rupa agar tetap menjadi indah. Terutama pada sampah yang menjadi tanggung jawab pribadi pengunjung.
“Pesan kami tolong dijaga dan buang sampah pada tempatnya, karena menyulap lahan seluas ini menjadi seindah ini itu sulit. oleh sebab itu mari kita rawat bersama,” tandasnya.
“Saran saya diberi taman bermain, mungkin akan lebih menarik untuk para anak-anak kecil. Dan tersedianya tong sampah di setiap jarak,” tambah Lali.
Sebagai informasi, selain sebagai destinasi wisata, edukasi pertanian, AWT juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan komunitas dan acara lainnya, seperti seminar dan workshop.
Dengan menampilkan keindahan pemandangan Gunung Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 mdpl. Pengunjung dapat menikmati eksotisme alam sambil bersantai di aula besar yang dikelilingi kolam air di kawasan tersebut.
Tak hanya itu, adanya konsep Desa Osing yang diusung dalam revitalisasi AWT juga memberikan nuansa budaya asli Suku Osing yang khas. Rumah-rumah tradisional Osing yang dikelilingi taman bunga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Tambahan, Festival Arsitektur Nusantara (FAN) 2024 juga menjadi bagian dari acara "Sepekan di AWT", menampilkan karya-karya desain arsitektur dengan tema "arsitektur dan air" dari desainer lokal hingga nasional.
Berbagai acara menarik Fashion Show Batik dan Recycle (26 Juni), Presentasi Kostum BEC (27 Juni), Cosplay Show dan Sketsa on The Spot (30 Juni), Digital Library (1-5 Juli), Ngopi Bareng Pemuda (2 Juli), Senam Zumba (6 Juli), dan Workshop (7 Juli). Juga ada layanan Adminduk bagi warga oleh Dinas Kependudukan. Semua acara ini dapat dinikmati oleh pengunjung mulai pukul 08.00 hingga 21.00 setiap harinya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keunikan dan keindahan AWT Banyuwangi dalam "Sepekan Penuh Kejutan di Kaki Gunung Ijen" ini! (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Faizal R Arief |
| Publisher | : Sholihin Nur |
