Wisata

Ikan Air Tawar Langka di Morotai Sangat Diminati Angler, Nyaris Punah dan Butuh Dijaga Habitatnya

Senin, 15 Juli 2024 - 22:48 | 69.00k
Hasil pancing ikan black bass di Sungai Pantura Morotai. (Foto: Yatsir for TIMES Indonesia).
Hasil pancing ikan black bass di Sungai Pantura Morotai. (Foto: Yatsir for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, bukan hanya kaya akan objek wisata dan berbagi jenis ikan tuna. Ternyata, Morotai juga memiliki beberapa jenis ikan air tawar langka dan ikonik, sehingga banyak diminati para angler (pemancing) sungai nusantara maupun manca negara untuk merasakan sensasi strike-nya. 

Untuk itu, masyarakat Pulau Morotai sangat berperan penting dalam menjaga dan merawat habitat ikan air tawar di seluruh sungai yang ada di Morotai karena dinilai langka dan ikonik. DI antaranya ikan jenis black bass (kakap hitam air tawar/malauri), spottail bass (bona), dan masher (ruo) agar tidak punah, karena sangat berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. 

Advertisement

"Morotai bukan hanya kaya akan berbagai jenis tuna, tetapi juga memiliki beberapa jenis ikan air tawar yang dapat dibilang langka dan ikonik sehingga sangat diminati para angler sungai. Sebut saja ikan air tawar jenis black bass atau di Morotai disebut dengan ikan malauri, spottail bass atau ikan bona, dan masher atau ikan ruo," ungkap nelayan Pantura Morotai, Yatsir Mandea, Senin (15/7/2024) malam. 

Menurut Yatsir mengatakan, bahwa ikan air tawar jenis black bass dan spottail bass adalah jenis ikan predator air tawar yang sangat dicari dan diminati angler sungai Indonesia maupun luar negeri, sehingga mereka berpetualangan hingga ke Pulau Morotai. 

"Alasannya, selain langka, jenis ikan black bass dan spottail bass memiliki tenaga super power saat distrike oleh pemancing, sehingga memacu adrenalin para angler untuk bergulat denganya. Itulah sebabnya pemancing baik nasional mupun internasional sangat mencari dan meminati spot ikan air tawar jenis ini hingga datang ke Morotai," terang Yatsir yang memandu para angler sungai asal Jakarta selama beberapa hari mancing di Sungai Pantura Morotai.

Ia menyebutkan, dari cerita yang didapat dari masyarakat bahwa ikan ikan predator air tawar dengan bobot besar di Morotai sebetulnya ada beberapa jenis. Di antaranya black bass (malauri), spottail bass (bona), dan masher (ruo hutan). Dari dua jenis itu yang  sudah ditemukan sampelnya dari dua yakni black bass dan spottail bass.  Hanya saja setelah di survei populasinya makin mengurang maka, ikan langka air tawar ini sangat sulit ditemukan di Sungai Sungai Morotai. 

"Makin mengurangnya ikan-ikan endemik ini, maka butuh kesadaran masyarakat untuk melindunginya agar populasinya tetap terjaga. Tujuannya, agar prospek ke depan Sungai Sungai di Morotai bisa dijadikan spot wisata mancing nasional maupun internasional oleh para angler dari berbagai negara termasuk Indonesia," harapnya. 

Yatsir pun memberikan tips cara menjaga dan melestarikan habitat ikan air tawar ini, yakni masyarakat dilarang merusak habitatnya dengan menebang pohon pohon di sekitar sungai. Selanjutnya, masyarakat dilarang melakukan penangkapan secara beruntun maupun dengan pembiusan. Karena selain membunuh generasinya juga membunuh biota sungai lainnya.

"Bila masyarakat bisa melakukan hal ini, maka prospeknya secara ekonomi ke depan sangat menjanjikan dan berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Karena para angler akan lebih banyak berkunjung ke Morotai hanya sekadar mancing untuk menikmati keseruannya. Karena para angler ini bila dapat ikan langsung dilepaskan kembali ke sungai," paparnya. 

"Sekali lagi saya berharap ada kesadaran masyarakat pesisir sungai di Pulau Morotai jangan lagi menangkap dan mengkonsumsi ikan ini. Hal ini agar perkembangan biakannya bisa normal secara alami, sehingga kedepan sungai sungai di Morotai dapat dijadikan objek wisata mancing," pungkasnya. 

Sementara itu, para angler sungai asal Jakarta merasa senang dan bersyukur karena kedatangan mereka yang ditempuh dengan perjalanan sangat jauh ke Morotai tidak sia-sia. Ikan air tawar yang diidamkan ternyata ada juga di Morotai. Mereka berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat habitatnya agar tidak punah. 

"Sungai Morotai alamnya asri karena masih terlindungi. Tidak ada polusi dan sampah di sungai. Pesan kami agar lindungi jenis ikan ikan ini karena pertumbuhannya sangat lambat. Bila populasinya telah melimpah, yakinlah bahwa banyak wisatawan pemancing akan berdatangan berpetualangan di alam Morotai untuk menikmati sensasi strikenya," kata salah satu angler sungai Jakarta, Bang Pian.

Sebagai informasi, menurut Undang Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, ada dua alasan penetapan kategori tumbuhan dan satwa dilindungi. Pertama, tumbuhan dan satwa dalam bahaya kepunahan. Kedua, tumbuhan dan satwa yang populasinya jarang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES