Wisata

Meriah, Tradisi Petik Laut di Puger Diisi Atraksi Peselancar di Atas Ombak

Senin, 22 Juli 2024 - 18:30 | 27.15k
Masyarakat menyaksikan iring-iringan kapal nelayan dalam tradisi petik laut di Puger, Jember. (M. Abdul Basid/TIMES Indonesia)
Masyarakat menyaksikan iring-iringan kapal nelayan dalam tradisi petik laut di Puger, Jember. (M. Abdul Basid/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Perayaan petik laut atau tradisi sedekah laut yang diselenggarakan di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, Senin (22/7/2024) berlangsung meriah.

Sebanyak ratusan kapal nelayan berbagai ukuran memuat ubo rampe atau jolen untuk diarung ke laut lepas.

Advertisement

Tradisi yang sudah ada sejak dulu dan diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat nelayan Puger tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan masyarakat Jember dan sekitarnya.

Tidak hanya diikuti oleh masyarakat nelayan setempat, tradisi itu juga diikuti oleh sejumlah peselancar dari Puger Surf, yang turut membantu pelepasan seserahan yang dibawa kapal nelayan ke laut lepas.

Tidak hanya itu, para peselancar juga berpartisipasi mengisi acara hiburan dengan aksi mereka menaklukkan ombak setinggi tiga meter di laut Puger.

"Kami dari Puger Surf ikut serta dalam pesta petik laut karena ini sudah menjadi tradisi. Ini adalah momentum dimana kami para pecinta surfing memperkenalkan diri kepada masyarakat bahwa di pantai wisata Puger ini ada olahraga yang tidak kalah dengan Bali dan tempat-tempat lain," kata Ali Al Hasan, Ketua Puger Surf.

Dalam kesempatan tersebut, Ali berharap Pemkab Jember lebih memberikan perhatian lebih kepada olahraga selancar di laut Puger.

"Pemerintah segera turun tangan, pantai Puger itu luar biasa ombaknya, kultur masyarakatnya juga ramah. Ini bisa dijadikan barometer (pariwisata) Jember bahkan dunia. Selain itu semoga nanti pemerintah pusat segera menambahkan break water (pemecah ombak) agar olahraga surfing dan pemula bisa belajar lebih giat dan jadi atlit surfing kelas dunia," harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Puger Kulon Nurhasan mengatakan bahwa tradisi petik laut Puger ini harus dijaga dan dilestarikan.

"Tradisi ini harus dijaga, ini adalah rangkaian beberapa kegiatan di wilayah Puger Kulon, hingga puncaknya petik laut. Karena wilayah kami adalah kampung nelayan. Selain itu Puger juga punya wisata bagus dan olahraga surfing yang bagus," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES