Universitas Bengkulu Kembangkan Desa Pekik Nyaring Jadi Wisata Konservasi Penyu

TIMESINDONESIA, BENGKULU – Universitas Bengkulu berencana mengembangkan Desa Pekik Nyaring di Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi desa wisata konservasi penyu yang dikelola sebagai desa binaan.
Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset LPPM Universitas Bengkulu, Dr. Yar Johan, Rabu (21/8/1014) menyampaikan bahwa desa ini sudah lama menjadi lokasi penelitian dan praktik lapangan mahasiswa, serta memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Desa Pekik Nyaring, yang berdekatan dengan kampus, memudahkan Universitas Bengkulu untuk mendukung peningkatan kualitas konservasi penyu dan aspek wisatanya.
Advertisement
Provinsi Bengkulu memiliki 6 dari 8 jenis penyu di dunia, menjadikannya lokasi ideal untuk konservasi dan wisata berbasis alam. Pengembangan desa ini sebagai destinasi wisata konservasi diharapkan tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan penyu yang terancam punah.
"Tamu kampus, wisatawan, pengunjung bisa menyaksikan langsung bagaimana penangkaran penyu yang merupakan satwa langka dilindungi, bisa ikut kegiatan penangkaran maupun pelepasan penyu kembali ke laut, ini menjadi daya tarik wisata," kata Yar Johan.
Program seperti adopsi penyu, di mana pengunjung dapat ikut serta dalam proses penangkaran hingga pelepasan penyu ke laut, juga diusulkan sebagai salah satu daya tarik wisata.
Prof. Agustin Zarkani, guru besar lingkungan Universitas Bengkulu, menekankan bahwa wisata konservasi dapat menjadi branding yang khas bagi Bengkulu. Selain dari wisata budaya yang telah ada, wisata konservasi penyu ini bisa memperkuat posisi provinsi ini sebagai destinasi wisata yang unik di Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |