Menyusuri Jejak Sejarah Masjid Suleiman di Bukit Ketiga Istanbul
TIMESINDONESIA, ISTANBUL – Langit Istanbul perlahan berubah kemerahan, menyapa kota dengan keanggunan yang hanya bisa ditemukan di Turki.
Di tengah hingar-bingar distrik Fatih, berdiri megah Masjid Suleiman, seolah menantang waktu dan zaman.
Advertisement
Masjid yang dibangun pada tahun 1550 ini adalah monumen betapa agungnya Kesultanan Utsmaniyah, sekaligus lambang kejayaannya. Tak hanya menjadi tempat ibadah, tapi kini juga menjadi destinasi wisata menarik bagi ribuan pengunjung setiap tahun.
Berjalan menuju masjid ini, nuansa sejarah begitu terasa. Setiap langkah diiringi desir angin yang membawa aroma lautan dari Tanduk Emas—sebuah pemandangan indah yang terbentang luas dari halaman masjid.
Keindahan ornamen dalam Masjid Suleiman. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Terletak di Bukit Ketiga Istanbul, masjid Suleiman menawarkan panorama kota yang tak tertandingi. Dari sini, Anda dapat melihat hamparan air yang mengalir tenang, seolah menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini.
Masjid Suleiman, atau dalam bahasa Turki dikenal sebagai Süleymaniye Camii, dirancang oleh Mimar Sinan, arsitek legendaris Ottoman. Atas perintah Sultan Suleyman I, Mimar Sinan merancang bangunan ini dengan keahlian yang tak tertandingi.
Setiap detailnya mencerminkan kebesaran Utsmaniyah, mulai dari kubah besar yang mendominasi langit Istanbul hingga interior yang dihiasi kaligrafi indah.
Tak heran jika masjid satu ini menjadi simbol kebesaran arsitektur Ottoman selama lebih dari empat abad.
Namun, tak hanya keindahan arsitektur yang memikat. Di balik dinding kiblat masjid, terdapat makam segi delapan yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Sultan Suleyman I dan istrinya yang terkenal, Hurrem Sultan.
Masjid Suleiman dari luar nampak menjulang lengkap dengan menaranya. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Di sini, sejarah seolah hidup kembali. Setiap sudut membawa kita ke masa lalu, mengenang kehebatan seorang sultan yang memimpin salah satu kekaisaran terbesar di dunia.
Selama 462 tahun, Masjid Suleiman menjadi masjid terbesar di Istanbul. Hingga akhirnya, pada tahun 2019, gelar ini diambil alih oleh Masjid Çamlıca.
Meski begitu, masjid ini tetap menjadi pusat spiritual dan budaya yang memikat. Bagi para pelancong, berkunjung ke Istanbul tak lengkap rasanya tanpa menyambangi masjid ini. Di balik keindahannya, tersimpan kisah-kisah sejarah yang menarik untuk diselami.
Saat sore menjelang, suara adzan menggema dari menara-menara masjid. Orang-orang berdatangan, dari turis yang berfoto di halaman hingga para jemaah yang bersiap untuk shalat.
Sementara di tengah keramaian Kota Istanbul, Masjid Suleiman tetap berdiri megah, menjaga rahasia zaman yang telah dilaluinya selama berabad-abad. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |