Wisata

Menikmati Sensasi Petik Melon di Desa Balongwono Mojokerto

Sabtu, 07 September 2024 - 13:09 | 57.48k
Ketua BUMDes Balongwono, Herman pada saat menunjukkan melon yang siap panen, Sabtu (7/9/2024). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)
Ketua BUMDes Balongwono, Herman pada saat menunjukkan melon yang siap panen, Sabtu (7/9/2024). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Ketika bosan dengan buah melon pasaran yang terasa kurang segar, Wisata Petik Melon Desa Balongwono, Trowulan, Kabupaten Mojokerto cocok jadi pilihan. Apalagi hamparan tanaman melon menjadi wahana rekreasi yang menarik untuk semua kalangan usia. 

Wisata Petik Melon letaknya di Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Areal tanah ganjaran seluas 3.000 m² itu disulap oleh Pengurus BUMDes Balongwono Bina Karya Mandiri, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto menjadi wisata petik melon yang menarik.

Advertisement

Kali ini, BUMDes Balongwono membuka event petik melon pada tanggal 6 - 8 September 2024. Event musiman ini dibuka mulai pukul 07.00 - 15.00 WIB. Anda tidak perlu membayar parkir kendaraan untuk dapat menikmati wisata petik melon ini.

Petik-Melon-2.jpgBuah melon yang diproduksi wisata petik melon Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (7/9/2024). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)

Wisata ini menyediakan hamparan tanaman melon siap panen. Pengunjung dapat berkeliling memilih melon dengan jenis Melon Madu ataupun Melon Emas. Cukup bayar Rp 2 ribu, pengunjung dapat memasuki wisata ini sampai puas. 

Pihak pengelola memberikan harga yang sangat ramah di kantong. Untuk melon jenis Melon Madu, cukup dihargai Rp 12 ribu per kilogram. Sementara untuk jenis Melon Emas dibandrol dengan harga Rp 15 ribu per kilogram. 

“Wisata ini bermula dari musyawarah bersama BUMDes dan Perangkat, sambil menggali potensi sumberdaya yang ada, salah satunya yang memiliki kemampuan di bidang pertanian untuk ketahanan pangan desa,” kata Ketua BUMDes Balongwono, Herman kepada TIMES Indonesia, Sabtu (7/9/2024).

Herman berkisah, wisata petik melon ini berdiri sejak tahun 2021. Petik melon kali ini merupakan event ketiga. Sebetulnya event keempat andaikata tidak terdampak banjir di tahun 2023 silam.

“Tantangannya, desa kita tidak dianugerahi alam yang mendukung, ditambah dengan cuaca dan perubahan iklim. Apalagi desa kami tanahnya cenderung rendah,” katanya. 

“Kami sekuat tenaga menjaga wisata petik melon ini tetap berproduksi dan memiliki kualitas yang bagus,” ungkapnya. 

Hasil jerih payah dan gotong royong masyarakat Desa Balongwono berbuah manis. Wisata petik melon kini dapat memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes) senilai Rp 20 juta setiap eventnya. Ditambah lagi dapat mempekerjakan 3 - 4 orang petani pembudidaya melon.

Petik-Melon-3.jpgPara pengunjung wisata petik melon Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto tengah mencari melon terbaiknya, Sabtu (7/9/2024). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)

“Karena setiap kunjungannya berada di kisaran 3 ribu orang, jadi Alhamdulillah bisa memberikan income terhadap pemasukan Desa,” ungkap Herman.

Wisata petik melon Desa Balongwono ini memiliki 2.300 tanaman melon. Rata-rata 1 tanaman melon dapat menumbuhkan 2-3 buah. Berat buah melon yang dihasilkan di kisaran 2 kilogram. Diantara ribuan tanaman melon tersebut, jenis Melon Madu paling mendominasi. 

Setiap masa panen, lahan wisata petik melon ini mampu menghasilkan 3 - 4,5 ton buah melon. Wisata ini memiliki keunggulan rasa buah melon yang manis, kadar air yang pas, dan tekstur buah yang lembut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES