Wisata

Istana Maimun Medan, Simbol Identitas Bangsa yang Harus Dirawat

Selasa, 17 September 2024 - 03:28 | 36.40k
Istana Maimun diambil gambaranya dari luar pada 14 September 2024. (ANTARA/Jafar M. Sidik)
Istana Maimun diambil gambaranya dari luar pada 14 September 2024. (ANTARA/Jafar M. Sidik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi mereka yang peduli terhadap sejarah dan warisan bangsa, melihat tempat-tempat bersejarah seperti Istana Maimun di Medan yang tak seindah dulu, sungguh mengusik. Istana yang dibangun oleh Sultan Ma'mun Al Rashid Perkasa Alamsyah pada tahun 1887-1891 ini kini tampak kehilangan pesonanya.

Istana Maimun, yang dulunya megah dan anggun seperti terlihat dalam foto tahun 1931 dari menara Masjid Raya Al-Mashun, kini memudar keindahannya. Jika dulu eksterior istana ini setara dengan bangunan bersejarah seperti Istana Versailles di Prancis atau Taj Mahal di India, saat ini estetika situs tersebut mulai terganggu.

Advertisement

Banyak kalangan mengharapkan agar situs sejarah ini bisa mendapatkan perhatian lebih. Sebagaimana Prancis merawat Versailles atau India menjaga Taj Mahal sebagai warisan nasional, Indonesia pun seharusnya lebih peduli terhadap warisan yang mencerminkan identitas bangsa seperti Istana Maimun.

Keadaan yang Memprihatinkan

Dalam kunjungan baru-baru ini, terlihat jelas bahwa situs bersejarah ini memerlukan perawatan serius. Halaman depan yang dulunya rapi dan memesona kini tak terawat. Kubangan air menghiasi jalan di sekitar istana, dan interior istana kehilangan sebagian orisinalitasnya, mengurangi nilai sejarahnya.

Istana yang seharusnya steril dan indah kini dipenuhi oleh para pedagang yang justru mengurangi kenyamanan pengunjung. Dengan sejarah dan peradaban yang melekat pada bangunan ini, sudah saatnya Istana Maimun mendapatkan perhatian lebih agar daya tariknya kembali pulih.

Upaya Revitalisasi yang Terhambat

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyadari pentingnya merawat dan merevitalisasi Istana Maimun. Ia telah merencanakan revitalisasi sejak 2019, namun terhambat oleh masalah internal di kalangan ahli waris keluarga Sultan Deli. Meski anggaran sudah disiapkan, revitalisasi hingga kini belum terealisasi.

Tak hanya Istana Maimun, beberapa situs bersejarah lain seperti Taman Sri Deli, Masjid Raya Al Mashun, dan Rumah Tjong A Fie juga menjadi bagian dari rencana revitalisasi ini. Masyarakat berharap, revitalisasi tersebut bisa segera terwujud agar generasi masa kini dapat melihat warisan bangsa dalam kondisi yang lebih baik.

Merawat Identitas Bangsa Melalui Warisan Sejarah

Pentingnya merawat situs bersejarah seperti Istana Maimun bukan hanya untuk tujuan pariwisata, tetapi juga untuk menjaga identitas dan jejak sejarah bangsa. Negara-negara seperti Jepang, China, dan berbagai negara Eropa telah lama merawat peninggalan bersejarah mereka demi menjaga jati diri nasional.

Indonesia seharusnya belajar dari negara-negara tersebut. Jika situs-situs bersejarah terus dibiarkan rusak, generasi mendatang mungkin akan kehilangan jejak identitas bangsanya. Oleh karena itu, revitalisasi situs seperti Istana Maimun adalah langkah mendesak untuk menjaga akar sejarah bangsa tetap hidup. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES