Menparekraf Akui Banyuwangi Miliki Ekosistem Pariwisata Terbaik di Nusantara
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di Nusantara. Dalam kunjungannya ke kota berjuluk Sunrise of Java tersebut.
“Kalau mau melihat ekosistem pariwisata terbaik di Nusantara datang ke Banyuwangi,” kata Sandiaga, Minggu (22/09/2024).
Advertisement
Sandiaga menjelaskan mengapa Banyuwangi dinilai memiliki ekosistem wisata terbaik antara lain karena di Banyuwangi tersedia atraksi wisata, amenitas dan aksesibilitas yang sangat lengkap dan berkualitas.
Menparekraf ini memuji komitmen pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam mengembangkan destinasi wisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis budaya lokal. Banyuwangi, dengan keindahan alamnya yang memukau serta keragaman budaya yang kaya, kini menjadi salah satu magnet pariwisata unggulan Indonesia.
“Banyuwangi selalu menghadirkan event yang terus meningkat kualitasnya dan atraksi yang selalu bertambah variasinya. Amenitasnya juga luar biasa, seperti yang saya tinggali semalam, tidak kalah dengan hotel berkelas,” ucap Sandiaga.
Untuk akses, Banyuwangi juga mudah didatangi. Saat ini penerbangan dari Jakarta ke Banyuwangi bisa dilakukan setiap hari, begitu juga dengan kereta api sudah tersedia relasi Pasar Senen Jakarta – Stasiun Banyuwangi Baru, yang juga melayani setiap hari.
“Setelah ini juga bakal ditembus oleh jalan tol Probowangi. Ditambah kapal cepat dari Bali ke Banyuwangi yang baru saja kami launching. Semakin mantap,” ujarnya.
Selain itu, dia juga memuji sektor ekonomi kreatif Banyuwangi yang terus berkembang. Sandiaga pun mengatakan jika salah satu tujuannya ke Banyuwangi untuk menjadikan Banyuwangi sebagai Kabupaten Kreatif di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
“Pariwisata sangat dekat dengan ekonomi kreatif, maka kami ingin mendorong agar ekonomi kreatif Banyuwangi juga maju. Selain kuliner, fashion dan kriya yang sudah baik, kami juga ingin menguatkan sektor kreatif lainnya seperti musik, film, animasi dan desain visual,” ujar Sandiaga.
Untuk itulah Kemenparekraf menggelar Workshop KaTa Kreatif di Banyuwangi, yakni sebuah program pengembangan Kabupaten/kota (KaTa) Kreatif yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif unggulan daerah serta membangun kesadaran dan komitmen stakeholders hingga tercipta ekosistem pengembangan Kabupaten/Kota yang kondusif.
“Dengan potensi ekonomi kreatif yang luar biasa di sini, kami meminta langsung kepada Ibu Bupati agar mau mengikuti uji petik penilaian KaTa Kreatif agar Banyuwangi bisa segera ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif di Indonesia,” tambah Sandiaga.
Workshop KaTa Kreatif diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari UMKM maupun perseorangan yang bergerak di 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Banyuwangi seperti fashion, kriya, kuliner, musik, seni pertunjukkan, animasi dan video, fotografi hingga desain komunikasi visual. Workshop tersebut juga menampilkan pameran beragam produk kreatif dari UMKM unggulan daerah.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan terima kasihnya atas kesempatan workshop pengembangan daerah sebagai Kabupaten Kreatif oleh Kemenparekraf. Ipuk berharap materi yang diberikan pada workshop bisa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi semua peserta.
“Semoga semua peserta bisa meningkatkan kualitas produk kreatifnya hingga pemasarannya. Dan ekonomi kreatif Banyuwangi akan semakin berkembang,” tutup Ipuk.
Sebelumnya sebagai rangkaian KaTa Kreatif, Kemenparekraf juga menggelar bedah desain kemasan (Bedakan) khusus subsektor kuliner untuk 50 UMKM Banyuwangi. Mereka mengikuti mentoring offline pada 19-20 September di Aula Minak Jinggo, Kantor Pemkab Banyuwangi.
Selanjutnya 25 peserta terbaik akan mendapatkan mentoring online terkait design selama tiga bulan. Sebagai reward mereka akan mendapatkan hibah redesain kemasan dan hibah cetak kemasan usai menjalani mentoring. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |