Goa Jatijajar, Pesona Alam dan Legenda Abadi di Kebumen

TIMESINDONESIA, KEBUMEN – Di balik perbukitan kapur yang menjulang di Kecamatan Ayah, Kebumen, tersembunyi sebuah keajaiban alam yang telah memikat hati banyak orang sejak berabad lalu. Goa Jatijajar, nama yang menggema sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kebumen, bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga gudang cerita sejarah dan legenda.
Ketika memasuki kawasan Goa Jatijajar, pengunjung disambut oleh suasana alami yang memikat. Udara segar dari hutan kapur dan suara gemericik sungai bawah tanah menciptakan harmoni yang menenangkan jiwa.
Advertisement
Namun, pesona ini bukanlah satu-satunya alasan orang datang. Di dalam kegelapan goa, tersimpan kisah yang melintasi zaman.
Goa dan Legenda Kamandaka
Dalam Goa Jatijajar, Senin (6/2/2023).(FOTO:Badan Otorita Borobudur)
Goa Jatijajar dikenal erat dengan kisah Raden Kamandaka, tokoh dalam legenda Lutung Kasarung. Konon, Kamandaka bertapa di dalam goa ini untuk mencari pencerahan spiritual sebelum takdir membawanya menjadi pahlawan rakyat Galuh. Kisah ini diabadikan dalam diorama-diorama yang tersebar di sepanjang lorong goa.
Salah satu diorama paling menarik menggambarkan Kamandaka sedang bertapa di dekat aliran sungai bawah tanah yang jernih. “Legenda ini membuat Goa Jatijajar lebih dari sekadar tempat wisata. Ada nilai sejarah dan budaya yang bisa dipelajari oleh generasi muda,” ujar Agus Riyadi, salah satu pemandu wisata di sana.
Pesona Geologi yang Memukau
Keajaiban Goa Jatijajar tak hanya terletak pada ceritanya, tetapi juga pada struktur geologinya yang megah. Stalaktit dan stalagmit di dalam goa membentuk ornamen alami yang unik. Beberapa formasi bahkan menyerupai tirai batu yang menjuntai indah dari langit-langit goa.
Kolam Wisata Goa Jatijajar, Jum'at (6/12/2024). (FOTO: Ari Waludi/ TIMES Indonesia)
Di salah satu sudut, terdapat Sungai Mawar dan Sungai Pening, dua aliran sungai bawah tanah yang dipercaya membawa keberkahan. Banyak pengunjung sengaja mencuci tangan di sungai ini, berharap mendapatkan keberuntungan.
“Setiap sudut goa ini seperti karya seni alami. Rasanya seperti berjalan di galeri seni yang dibuat langsung oleh alam,” ungkap Leni, seorang wisatawan asal Banyumas yang datang bersama keluarganya.
Ekonomi Lokal dan Tantangan Pengelolaan
Keberadaan Goa Jatijajar memberikan manfaat besar bagi warga sekitar. Banyak penduduk yang menggantungkan hidup dari pariwisata ini. Warung makan, toko suvenir, hingga jasa pemandu wisata menjadi sumber penghasilan utama.
Namun, di balik manfaat ekonomi, ada tantangan yang harus dihadapi. Pengelolaan lingkungan, terutama pengelolaan sampah, masih menjadi pekerjaan rumah besar. Beberapa pengunjung terlihat kurang peduli dengan kebersihan, meninggalkan sampah plastik di sekitar area goa.
“Kesadaran pengunjung perlu ditingkatkan. Kami sudah menyediakan tempat sampah, tapi masih ada saja yang membuang sembarangan,” kata Heri, salah satu petugas kebersihan di lokasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |