Wisata

Disparbud Sumba Timur Bakal Gelar Festival Destinasi Sandalwood 2025

Senin, 24 Februari 2025 - 18:48 | 43.44k
Ajang Festival Kuda Sandalwood di Kabupaten Sumba Timur. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Ajang Festival Kuda Sandalwood di Kabupaten Sumba Timur. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sumba Timur bakal menggelar festival destinasi Sandalwood 2025.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud Kabupaten Sumba Timur Yudi Umbu T.T Rawambaku, SE Senin (24/2/2025).

Advertisement

Ia menjelaskan, Festival Sandalwood yang dijadwalkan pada bulan Juli 2025 mendatang dalam kerangka acuan kerja (Term of Reference) sebagai penguatan promosi melalu media cetak, elektronik dan media lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ajang-Festival-Kuda-Sandalwood-2.jpg

“Festival Sandalwood ini termasuk dalam 100 kalender acara Indonesia (100 Wonderful Event dari tahun 2017-2019 tiga tahun berturut-turut),” ujarnya.

Menurut Yudi, acara ini dipastikan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Artinya dengan diadakannya acara tersebut kedepannya akan memberikan dampak perputaran perekonomian yang langsung dirasakan masyarakat setempat serta mampu meningkatkan media value bagi Citra Destinasi Wisata Daerah.

“Pasca Covid-19 kurang lebih kegiatan ini tidak dilaksanakan selama hampir 5 tahun yakni tahun 2020-2024,” tutur Yudi

Permasalahan utama ini mengacu pada isu strategis dan potensi pembangunan daerah Kabupaten Sumba Timur. Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur periode 2025-2029 yang dipatutkan dengan isu strategis global nasional RPJPN dan RPJPD 2025-2045 Kabupaten Sumba Timur  serta rencana induk percepatan pembangunan pulau Sumba 2023-2042.

“Visi ini tentunya terwujudnya Sumba Timur yang Harmonis, Unggul, Mandiri, Berbudaya, Adil (HUMBA) Maju dan Berkelanjutan,”sebutnya.

Kegiatan ini papar Yudi untuk meningkatkan daya saing pariwisata di Sumba Timur sebagai salah satu potensi unggulan daerah dalam mendukung tercapainya pulau Sumba sbagai destinasi kelas dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.

Ditambahkannya, mata pencarian utama masyarakat Sumba Timur adalah beternak, bertani dan nelayan namun disamping mata pencarian itu masyarakat Sumba Timur juga punya sumber penghasilan lain seperti kerajinan kain tenun ikat dan tenun pahikung.

“Kerajinan ini sudah sangat dikenal oleh dunia internasional yang hampir semua kerajinan ini tersebar diwilayah Sumba Timur. Selain itu pula tidak kalah indahnya pesona alam yang masih terjaga keindahannya,”ungkapnya Yudi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES