Cocok untuk Tingkatkan Keimanan, 5 Rekomendasi Tempat Wisata Religi di Banyuwangi Selama Ramadan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi, sebuah daerah yang kaya akan tradisi dan budaya, juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi, terutama selama bulan Ramadan.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi merekomendasikan sejumlah destinasi wisata religi yang cocok dikunjungi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Advertisement
Berikut 5 rekomendasi tempat wisata religi di Banyuwangi yang wajib dikunjungi selama Ramadan:
1. Makam Datuk Malik Ibrahim
Makam ini merupakan salah satu tempat ziarah yang sangat dihormati. Datuk Abdurrahim bin Abu Bakar bin Abdurrahim Bauzir atau biasa dikenal Datuk Malik Ibrahim, merupakan salah satu penyebar agama Islam di Jawa Timur.
Makam Datuk Malik Ibrahim terletak di Jalan Jendral Basuki Rahmat No.98, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Lokasinya yang terletak di tengah kota, membuat peziarah mudah untuk mencapainya.
Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga memiliki suasana yang tenang dan teduh, sehingga sangat cocok untuk bermunajat dan merenungkan perjuangan dakwah Islam yang telah dilakukan oleh Datuk Malik Ibrahim.
2. Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, dibangun pada tanggal 7 Desember 1773. Masjid yang memiliki 2 lantai ini berkapasitas 5100 orang.
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi.
Masjid yang terletak di jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, ini merupakan masjid terbesar dan tertua di Bumi Blambangan, dan bergaya arsitektur Arab dan Banyuwangi.
Masjid ini sarat akan sejarah penyebaran Islam pertama kali di Blambangan. di dalamnya, juga terdapat Al-Qur'an raksasa dan telah menjadi tradisi unik tadarus di bulan Ramadan.
3. Makam Kuno Buyut Sayu Atikah
Makam Kuno Buyut Sayu Atikah dipercaya sebagai makam Islam tertua di Banyuwangi yang ditemukan sekitar tahun 1920an.
Makam kuno yang beralamatkan di jalan Letkol Istiqlah No.97, Area Sawah, Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, ini merupakan bukti sejarah masuknya Islam ke Blambangan yang dibawa oleh Maulana Ishaq atau Syekh Wali Lanang.
Tempat ini tidak hanya menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Banyuwangi, tetapi juga menjadi lokasi yang penuh makna spiritual bagi para peziarah.
4. Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi
Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi adalah sebuah masjid bergaya arsitektur paduan Tiongkok dan Arab yang terletak di Kelurahan Sumberrejo, Banyuwangi.
Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi. (FOTO : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Masjid yang diresmikan sejak tahun 2016, ini merupakan masjid Cheng Ho yang kesepuluh yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdirinya Masjid Cheng Ho di Banyuwangi merupakan bukti kerukunan umat beragama di Bumi Blambangan.
Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan dalam keberagaman budaya dan agama.
5. Makam Mbah Wali Hasan Basri
Sebagai salah satu tokoh penyebar agama Islam yang dihormati di Banyuwangi. Makam Wali Abu Hasan Basri atau dikenal Mbah Wali Hasan Basri, menjadi destinasi ziarah favorit bagi masyarakat Banyuwangi selatan.
Makam Mbah Wali Hasan terletak di Dusun Sumberkepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Setiap hari dan tak terkecuali di bulan Ramadan, banyak pengunjung datang untuk memanjatkan doa dan mendapatkan kedamaian spiritual.
Mengunjungi tempat-tempat religi ini selama Ramadan, tidak hanya memperdalam nilai keagamaan, tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang tak terlupakan. Semoga Ramadan tahun ini membawa keberkahan dan kedamaian bagi semua.
Plt. Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, mengatakan bahwa selain 5 destinasi tadi, juga terdapat destinasi wisata lainnya yang juga patut dikunjungi. Selain itu, wisata kuliner selama Ramadan juga menjadi pilihan pengunjung untuk menikmati kenikmatan cita rasa olahan khas Bumi Blambangan.
“Kami berpesan bagi para pengunjung untuk menyesuaikan pakaian di destinasi wisata religi tadi. Selain itu, kami juga mengimbau untuk selalu menjaga kebersihan,” tutur Taufik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |