TIMESINDONESIA, MALANG – Sektor pertanian memiliki peran yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski dihadapkan adanya kemungkinan krisis pangan yang besar akibat ancaman El nino dan tantangan krisis global. Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya melahirkan inovasi baru dalam menghadapi tantangan tersebut agar produksi untuk penguatkan cadangan pangan meningkat, sehingga inflasi bisa dijaga.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan sektor pertanian akan semakin kuat jika didukung oleh riset dan inovasi yang berkelanjutan.
"Setiap inovasi yang dihasilkan merupakan potensi masa depan untuk membuka lapangan pekerjaan. Untuk itu, hasil penelitian dan teknologi yang direkayasa dapat diadopsi pada sektor pertanian dan sektor industri serta dapat dimanfaatkan untuk mendukung Program Strategis Kementan,” kata Mentan SYL.
Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan inovasi diperlukan untuk menggenjot produktivitas.
“Harus ada inovasi untuk menggenjot produktivitas, sehingga kesejahteraan petani pun bisa ditingatkan. Dan ini menjadi tujuan pertanian, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani, selain tentunya menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” ujar Dedi
Mengaplikasikan arahan tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dalam penguatan peran menjalankan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian dan pengabdian masyarakat, memacu semangat setiap dosen dalam mengembangkan inovasi pertanian.
Sebanyak 12 rancangan inovasi pertanian yang kini sedang digarap pada tahap pelaksanaan riset oleh masing-masing kelompok dosen.
Sebelum melakukan penelitian secara langsung pada titik lokasi yang telah ditentukan, setiap topik yang diusung dilakukan review bersama melalui seminar proposal agar hasil penelitian yang dituju dapat tepat sasaran dan membawa dampak positif pada pembangunan pertanian.
Pada kesempatan tersebut Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat mewakili Direktur Polbangtan Malang, Suhirmanto mengatakan bahwa kegiatan penelitian menjadi sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh setiap dosen untuk melahirkan ide-ide inovatif.
“Seminar proposal ini sebagai sarana diskusi antara peneliti atau pengabdi dan reviewer, sehingga penelitian atau pengabdian yang dihasilkan semakin berkualitas,” ungkap Suhirmanto.
Suhirmanto juga berharap hal ini dapat meningkatkan kinerja prodi dan juga untuk mendukung akreditasi unggul institusi.
Kegiatan ini mengundang Setiyo Yuli Handoyo, SP., MP., MBA dan Dr. Ir. Irfan H Djunaidi, MSc, IPM, Asean Eng dari Universitas Brawijaya, serta Dr. Atekan MSi dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur, sebagai reviewer untuk me-review proposal penelitian dosen. Kegiatan Seminar Proposal ini juga bertujuan untuk memperoleh masukan dari para reviewer untuk menyempurnakan pembahasan penelitian para dosen.
Ragam topik penelitian yang akan dilaksanakan, diyakini mampu mendongkrak produktifitas pertanian di Indonesia dan membawa perubahan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf
Pesan Gus Nasrul di Masjid Agung Jepara: Indonesia Sedang Darurat Introspeksi Diri
Kemenag: Layanan Bus Shalawat Gratis, Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip
Jemaah Haji Kota Banjar, Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor
DPMPTSP Bontang Dukung UMKM Melalui Diseminasi dan Pendampingan Penerbitan NIB
Persewangi Banyuwangi Optimistis Amankan Tiket 8 Besar Liga 4 Nasional
Polres Pemalang Amankan Remaja Bawa Senjata Tajam
Pria di Banyuwangi Bacok Tetangga, Dipicu Serempetan Motor
DPMPTSP Kota Bontang Hadir di Munas VII APEKSI 2025, Dorong Promosi Daerah dan Perkuat Jejaring Investasi