TIMESINDONESIA, GRESIK – Kekerasan di lingkungan sekolah terjadi di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Kali ini menimpa seorang bocah SDN Randupadangan Kecamatan Menganti berinisial SAH.
Siswa kelas 2 itu bahkan mengalami buta permanen. Kejadian bermula saat SAH ditusuk dengan tusukan bakso, oleh kakak kelasnya, tepatnya 7 Agustus 2023, atau 40 hari lalu.
Ayah korban, Samsul Arifin mengatakan, awalnya sang anak mengikuti lomba agustusan di halaman sekolah. Kemudian, pengakuan, SAH diseret ke lorong sekolah.
Kemudian terduga pelaku minta uang secara paksa kepada korban. Namun, korban menolak tidak memberi. Tiba-tiba pelaku emosi dan langsung menusuk mata sebelah kanan korban dengan Sunduk Bakso hingga berdarah.
"Kemudian pulang mengadu ke saya sambil menangis menahan sakit. Saat itu lomba agustusan, memang jam istirahat, anak saya juga ikut lomba," katanya, Sabtu (16/9/2023).
"Mata anak saya ditusuk pakai Sunduk cilok. Sunduk cilok tidak tajam kalau tajam pasti lukanya semakin parah," ujar dia.
Kiki Ramadani, istri Samsul Arif, menegaskan saat ini kondisi psikologi SAH belum stabil. Pasca kejadian nahas itu, masih trauma, seperti ketakutan.
Menurut Kiki, kasus pemalakan atau minta uang secara paksa kepada anaknya sudah sering terjadi, hampir sepuluh kali dipalak.
Uang jajan tujuh ribu hingga sepuluh ribu selalu habis, ternyata dari pengakuan sang anak karena sering dipalak.
"Anak saya masih trauma gak mau bicara akibat kejadian itu. Uang saku kadang tak kasih tujuh ribu, sepuluh ribu selalu habis, katanya diminta paksa oleh seorang anak. Sering dimintai uang, kira-kira sepuluh kali. Anak saya tidak tahu namanya pelaku, tapi tahu wajahnya," ungkap Kiki.
Kiki menambahkan, saat itu dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo.
Dari hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya. Hal itu membuat mata kanan putrinya buta permanen.
"Karena mengalami buta permanen, saya tidak terima dan saya sudah mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Namun, pihak sekolah seolah tidak percaya kondisi anak saya, saat kejadian matanya berdarah tapi dibilang itu saos tomat bukan darah," terangnya.
Melalui keterangan melalui pesan WhatsApp, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom memberikan reaksi. Orang nomor satu dijajaran kepolisian Kota Pudak ini berjanji akan mengusutnya.
"Siap nanti kami atensi, akan kami usut tuntas pelaku, terimakasih kasih infonya pak, " tegas AKBP Aditya Panji Anom Kapolres Gresik, saat dihubungi Jum'at malam (15/9/2023).
Sementara itu, Kasatreskrim AKP Aldhino Prima Wirdhan menegaskan, polres Gresik sudah menerima laporan dari orang tua korban. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Iya benar, saat ini masih kita selidiki. Saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa beberapa saksi," kata Aldhino singkat menanggapi kasus siswa kelas 2 SDN Gresik alami buta permanen akibat kekerasan fisik ditusuk dengan tusukan bakso. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional
Babak 16 Besar Liga 4 Nasional, Persewangi Banyuwangi Optimistis Bangkit
200 Koperasi Ditutup, Diskopindag Kota Malang Minta Koperasi Sehat
Tuk Banyu Asem, Air Asam Ajaib di Kaliasem Wonosobo
Media Nasional Terancam Mati Perlahan, Anggota DPR Desak Revisi UU Penyiaran
Tabrakan di Simpang Tiga Sukoharjo Pacitan, Dua Pengendara Luka Parah