TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School atau MBS Yogyakarta menyelenggarakan acara workshop untuk penyusunan buku ajar Bahasa Inggris berbasis Pendidikan Agama Islam, Sabtu, (5/8/2023). Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Sastra Inggris Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY).
Workshop tersebut diikuti oleh 35 orang yang berasal dari Pondok Pesantren Modern MBS Yogyakarta, SMP Muhammadiyah dan SMA Muhammadiyah di Kecamatan Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogykarta.
Rangkaian pelaksanaan acara workshop diawali dengan penyampaian sambutan oleh Direktur MBS Pleret, Kamiludin MPd, kemudian dilanjutkan oleh Ketua Tim PKM, Prof Erna Andriyanti, SS, MHum, PhD.
Berikutnya sambutan sekaligus membuka acara Workshop disampaikan langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pleret terpilih yang juga merupakan Ketua BPP MBS Pleret yaitu M. Fatkul Mubin, SAg, MPd. Hadir dalam acara pembukaan antara lain wakil dari Dikdasmen PDM, Badan Pengurus Pesantren, serta kepala sekolah dari kedua sekolah.
Dalam kesempatan itu, Prof. Erna Andriyanti sebagai pemateri pertama memberikan materi dengan topik bahan ajar Bahasa Inggris dalam konteks pesantren dan pendidikan agama Islam. Lalu materi yang disampaikan berupa pengenalan betapa pentingnya Bahasa Inggris berbasis Pendidikan Agama Islam.
“Workshop ini bertujuan untuk membawa sekolah berbasis agama semakin maju, mampu untuk dikenal di kancah internasional dan tidak tertinggal oleh sekolah-sekolah lainnya,” ucap Prof Erna
Untuk diketahui, kata Prof Erna bahwa Bahasa Inggris yang diajarkan kepada para siswa Muhammadiyah merupakan Bahasa Inggris yang umum dan biasanya digunakan untuk mengerjakan ujian.
Menurutnya Bahasa Inggris yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam masih minim bahkan tidak banyak diketahui. Karena itu, ia berharap dari materi yang telah disampaikan, peserta workshop dapat menyusun buku ajar untuk kegiatan belajar-mengajar di sekolah ataupun di luar sekolah yang berbasis pada Pendidikan Agama Islam untuk siswa Muhammadiyah.
Dari 35 peserta workshop kemudian dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari guru SMP Muhammadiyah, guru SMA Muhammadiyah, 2 kelompok guru PPM MBS, dan musyrif-musyrifah PPM MBS. Setiap kelompok diharapkan dapat menentukan tema untuk penyusunan buku ajar nantinya.
Selain itu, Benni Setiawan, SHI MSI yang menjadi pemateri sesi kedua menyampaikan pembahasan terkait elemen-elemen yang diperlukan untuk menyusun buku ajar. Diantaranya mulai dari struktur buku bahan ajar, metode pembelajaran yang baik untuk para siswa.
“Bahan ajar yang baik memuat metode pembelajaran yang sesuai dengan apa yang siswa butuhkan, bahasa yang digunakan pun sederhana agar para siswa lebih mudah memahami isi dari buku ajar tersebut,” paparnya
Selain buku ajar, lanjutnya diperlukan adanya media pendukung untuk membantu para siswa agar pembelajaran tidak hanya terpaku pada buku ajar melainkan media lain seperti visual dan audio.
“Setelah belajar, para guru diharapkan memberikan latihan dan evaluasi untuk para siswa guna mengecek apakah materi yang sudah diberikan dapat dicerna dan dapat dipahami,” ujar Benni
Peserta yang mengikuti kegiatan workshop sesi pertama maupun kedua tersebut terlihat tampak antusias dan bersikap aktif dengan menyampaikan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Mereka pun turut menyampaikan ide-ide yang dimiliki terkait penyusunan bahan ajar untuk para siswa.
Workshop kolaborasi Tim PKM Sastra Inggris UNY dan MBS Yogyakarta ini diharapkan dapat menghasilkan buku ajar ataupun video pembelajaran yang dapat membantu para siswa Muhammadiyah baik di sekolah ataupun di luar sekolah. (*)
Pewarta | : Ahmad Tulung |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Okupansi Hotel di Bantul Tak Capai 80 Persen Saat Libur Sekolah
Jukir Nakal Terjaring Sweeping Dishub Kota Banjar, Setoran Retribusi Parkir Macet
Ketua DPRD Kota Malang: MFR 2025 Jadi Etalase Desainer Lokal, Tak Kalah dari Jakarta dan Bandung
Kisah Cinta Tanah Kelahiran: 2 Kali Tampil di BEC, Fahmi Bangga Jadi Bagian Parade Budaya Banyuwangi
Bela Bahasa Indonesia dari Chiang Mai
Askab PSSI Banyuwangi Doakan Korban Tragedi KMP Tunu, Minta ASDP Ketapang Tingkatkan Keselamatan
Gubernur Jatim Khofifah Salurkan Santunan Kepada Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Santri di Malang Korban Penganiayaan Dapat Pendampingan Trauma Healing Tim Psikolog
Mengatasi Krisis Ekonomi Keluarga melalui Strategi Coping
Tampil Modern, Gerai Kopdes Merah Putih di Gresik Tawarkan Sembako Harga Terjangkau