TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 142 ambulans, 848 personel, termasuk 364 petugas pemadam kebakaran, dikerahkan untuk menangani tragedi Hallowen di Itaewon, Yongsan-gu, di pusat kota Seoul.
Sedikitnya terdapat 151 orang tewas dan lebih dari 82 lainnya luka-luka dalam peristiwa bentrokan massa menurut otoritas kebakaran pada Minggu (30/10/22) pagi.
Pemadam kebakaran mulai menerima laporan pasien yang mengalami kesulitan bernapas pada, Sabtu (20/10/22) pukul 22:22 waktu setempat kemarin.
Pemadam kebakaran mengeluarkan tanggapan tahap pertama pada Sabtu (29/10/22) pukul 22:38 kemudian meningkat ke tahap tiga pada pukul 23:50.
Sekitar pukul 23:30 malam, petugas penyelamat melakukan CPR pada puluhan orang yang pingsan di dekat Hotel Hamilton di Itaewon. Laporan awal mengatakan ada sekitar 50 pasien yang mengalami serangan jantung di tempat kejadian.
Sebagian besar korban meninggal dalam kejadian nahas tersebut dipindahkan ke rumah sakit, sedangkan jenazah lainnya diamankan di lokasi tempat kejadian sebelum nanti akan dipindahkan ke gimnasium.
Menurut petugas pemadam kebakaran, proses identifikasi jenazah akan cukup memakan waktu. Sebagian besar korban yang meninggal dunia berusia 20-an. Korban tewas saat ini terdiri dari 97 wanita dan 54 pria. Para pejabat memperkirakan korban meninggal akan terus bertambah sepanjang hari.
Para pejabat juga mengkonfirmasi bahwa terdapat 19 warga negara asing termasuk di antara yang tewas pada pukul 10:30 pagi Minggu (30/10/2022). Di antara warga negara asing yang tewas adalah orang asing yang berasal dari Iran, Uzbekistan, China dan Norwegia.
Presiden Yoon Suk-yeol memerintahkan semua lini terkait untuk memberikan bantuan untuk korban dalam peristiwa Itaewon kemarin
"Semua kementerian dan lembaga terkait, yang dipimpin oleh menteri administrasi publik dan keamanan, harus melakukan segala upaya untuk segera memberikan bantuan kepada para korban," kata Lee Jae-myung, juru bicara kantor Wakil Presiden.
Selain itu, Presiden juga menyerukan langkah-langkah keamanan untuk menghadapi keadaan darurat yang dapat dipicu pada acara Halloween yang berlangsung di seluruh negeri.
Sekitar seratus ribu orang berada di distrik Itaewon sepanjang hari pada hari Sabtu untuk merayakan akhir pekan. Ini merupakan Halloween pertama tanpa menggunakan masker dan langkah-langkah jarak sosial semenjak awal pandemi Covid-19.
Pewarta | : Dinda Ayu Anggraeni (MG-441) |
Editor | : Faizal R Arief |
Pemkot Yogyakarta Resmi Legalkan 31 Ormas, Dorong Kolaborasi dan Jaga Iklim Kota yang Kondusif
Guyonan Gus Ipul di Pendopo Probolinggo: Ini Gantinya Dulu Gak Jadi Bupati
Wali Kota Malang Salurkan Tabungan bagi 111 UMKM, Tegaskan Dukungan pada Usaha Rakyat
RUU Haji-Umroh, Bahas Maskapai Nasional hingga Persaingan Maskapai Asing
Seven Dreams, Sanctuary Bintang Lima Pramana Experience: Pengalaman Mewah Berakar Lokal Nusa Penida
Pemkab Malang Terima Dana Cukai Sebesar Rp 158 Miliar Dikelola 10 OPD Pengampu
Meriah, Kirab 1000 Tenong di Desa Sirukun Banjarnegara Dihadiri Wakil Menteri Desa RI
Penemuan Bayi Tak Bernyawa di Toko Kosong Malang, Polisi Lakukan Penyidikan Mendalam
Pemkab Banyuwangi Raih Surplus Anggaran Rp 51,95 Miliar dalam Laporan APBD 2024
Guru Honorer di Sleman Jadi Korban Mafia Tanah, Begini Respon Bupati Harda Kiswaya