TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah bangunan empat lantai di ibukota komersial Kamerun, Douala, runtuh menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan melukai puluhan lainnya.
Bangunan yang terletak di kawasan Ange Raphael itu ambruk kemudian menimpa bangunan tempat tinggal lain yang lebih kecil sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau 00:00 GMT dini hari tadi.
Gubernur wilayah Littoral, Samuel Dieudonne Ivaha Diboua mengatakan, semua korban baik 12 orang meninggal dunia maupun yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk mmperoleh penanganan medis. Ada 31 orang yang terdampak dalam musibah itu
Penyebab runtuhnya bangunan belum diketahui, namun penduduk setempat mengatakan kondisi bangunan itu memang terlihat buruk.
Douala adalah kota terbesar di Kamerun, letaknya 210 km (130 mil) barat ibu kota, Yaounde.
"Jumlah korban mungkin lebih banyak. Petugas penyelamat, dibantu oleh pasukan pemerintah Kamerun, masih menggali puing-puing untuk melihat apakah lebih banyak korban dapat ditemukan," tambahnya.
Rumah sakit Laquintinie Douala menyatakan telah menerima 13 pasien dan mengatakan dua, seorang gadis berusia tiga tahun dan seorang wanita berusia 19 tahun, telah meninggal.
Ia menambahkan tiga anak lain di antara mereka yang terluka menerima perawatan pediatrik darurat.
Charles Elie Zang Zang, seorang anggota dewan kota Douala menambahkan, layanan penyelamatan sedang mencari korban selamat melalui puing-puing.
Brigade pemadam kebakaran militer juga telah diperintahkan untuk bergabung dengan Palang Merah negara itu dan layanan penyelamatan lainnya dalam proses pencarian korban.
"Kami mendengar orang-orang berteriak … dan berjuang untuk membantu beberapa orang keluar dari reruntuhan, tetapi tidak dapat melakukannya dengan sekop dan cangkul taman yang kami miliki," kata Gaspard Ndoppo, salah seorang warga yang tinggal di dekat bangunan yang runtuh itu.
Lima orang meninggal dunia dalam peristiwa serupa di
Douala pada tahun 2016 ketika pihak berwenang menyalahkan buruknya perbaikan dan pelanggaran peraturan bangunan.
Pada bulan Juni tahun itu, otoritas lokal mengidentifikasi 500 bangunan yang terancam runtuh.
Meski penyebab keruntuhan tidak jelas, warga mengatakan kondisinya tampak memburuk dengan batang yang terbuka dan sudah aus.
Dewan kota Douala saat ini sedang menghancurkan rumah-rumah di zona berisiko tinggi yang rentan terhadap banjir atau tanah longsor.
Tapi bangunan yang runtuh di kota Douala, Kamerun, Minggu tengah malam tadi tidak termasuk yang ditandai untuk dibongkar. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Demi AI dan Energi Bersih, Google Bangun Tiga Proyek Nuklir 600 MW di AS
Rusdi Kirana Nyatakan Dukungan Penuh Perangi Narkoba
Khofifah Optimis Jatim Jadi Pelopor Transformasi Sanitasi Nasional
Dari Pengusaha Rambah Praktisi Hukum, Peter Sosilo Raih Gelar Doktor
Perempuan di Kota Malang Laporkan Mantan Suami Gegara Tega Kasihkan Anaknya ke Orang Kaya
Tasyakuran 732 Tumpeng Serentak Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto
Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi