Peristiwa Internasional
TIMESINDONESIA, FLORIDA – Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia diselenggarakan dua kota di Florida. Tepatnya di kota Orlando dan Miami. Suasana pun meriah, khidmat, dan penuh rasa nasionalisme.
Kontributor TIMES Indonesia di Florida, AS, Maria L. Winchester melaporkan, banyak masyarakat Indonesia, baik yang sudah menjadi warga negara Amerika Serikat atau pun masih menjadi warga negara Indonesia (WNI) bersemangat merayakan perayaan ini. Dengan memakai pakaian daerah, batik, atau pakaian dengan nuansa merah putih, mereka bergembira ria.
Omar Siregar dan Ibu Eurika Siregar, Konsulat Jendral Republik Indonesia di Houston. (Foto: Maria Winchester/TIMES INDONESIA)
Acara pun diwarnai dengan beragam permainan. Ada tari-tarian tradisional Indonesia, lagu-lagu Indonesia dan masih banyak lagi. Bendera Indonesia berkibar di perayaan ini ditemani dengan bendera Amerika Serikat.
Semarak Nusantara di Orlando
Di Orlando, masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan dengan titel "Semarak Nusantara" pada 19 Agustus. Acara dipusatkan di gedung pusat kota Clermont jam 16.00 waktu setempat.
Perayaan kemerdekaan di Orlando diadakan oleh lima wanita Indonesia dengan beberapa masyarakat Indonesia yang membantu mereka. Mereka adalah Win Collins, Rebecca Bonnejonne, Olga Summers, Yuni Rucki dan Elisa Pulukadang. Merekalah yang merencanakan perayaan ini sejak awal tahun 2023.
Masyarakat Indonesia di Orlando merayakan HUT Kemerdekaan RI
Mereka melibatkan beberapa grup Indonesia lainnya untuk berpartisipasi dalam Semarak Nusantara itu. Grup-grup tersebut seperti Indonesian Cultural Group (ICG) dengan ketuanya Olga Summers, Kawanua Indonesia-Florida (Kain Florida) dengan kordinator Anastasia Taroreh, serta Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan) dengan ketuanya Joyce Saerang dan pelatih Charles Tumetel.
Selain itu Voice of Indonesian in Florida (VIDA Florida) dengan ketuanya Edo Christianto dan Horas juga bergabung di acara ini.
ICG mempersembahkan beberapa tarian-tarian tradisional Indonesia. Seperti tarian Rejang Renteng dari Bali, dan tari Selayang Pandang dari Sumatera.
Kain Florida juga memeriahkan acara dengan tarian sambutan yang anggota-anggotanya berpakaian batik dengan nuansa merah putih serta melambaikan kipas merah dan selendang merah. Kain Florida juga mempersembahkan beberapa lagu-lagu daerah. Seperti O Ina Ni Keke, Esa Mokan, dan Siapa Suru Datang Jakarta.
Panitia Semarak Nusantara. Kiri-Kanan: Yuni Locke, Win Collins, Olga Summers, Elisa Pulukandang, dan Rebecca Bonnejonne.
Pinkan memainkan kolintang mereka dengan lagu-lagu daerah yang membuat para pengunjung begabung bernyanyi dan menari.
Lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Tabitha Ortiz dan lagu kebangsaan Amerika Serikat dinyanyikan oleh Lia Butler. VIDA Florida memainkan angklung mereka dan menampilkan lagu-lagu Indonesia terkini.
Acara Semarak Nusantara dimulai dengan beberapa color guards yang melambaikan bendera-bendera yang berwarna warni. Itu diikuti oleh bendera Indonesia dan bendera Amerika Serikat untuk memulai Semarak Nusantara.
Semarak Nusantara juga dikunjungi oleh Konsulat Jendral Republik Indonesia Houston (KJRI), Omar Siregar dan Ibu Eurika Siregar. Keduanya berkunjung ke Florida untuk memeriahkan acara kemerdekaan Indonesia meskipun dengan jadual yang padat dan ketat.
Bapak dan ibu Siregar sendiri merayakan hari kemerdekaan Indonesia tepat tanggal 17 Agustus dengan masyarakat Indonesia di Houston. Setelah itu mereka terbang ke Washington DC untuk pertemuan resmi dengan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Setelah itu Bapak dan Ibu Siregar baru terbang ke Florida untuk memeriahkan Semarak Nusantara.
Panitia acara 17-an Miami. Dari depan ke belakang: Lila Bennett, Donovan Ridwan, Roslawati Husaen, Desi Delia, Ricky Suyono, Amanda Baumal, Marga Tirtarahardja, dan Farida Hussain.
Omar Siregar dalam pidato sambutannya sangat berkesan dengan masyarakat Indonesia di Florida yang datang dari berbagai kota seperti Miami, Jacksonville Tampa, dan lainnya. Mereka dinilai sangat kompak dan semangat dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu Omar Siregar juga sangat kagum dengan ditemukannya generasi muda Indonesia yang sangat berminat dengan bidang teknologi, angkasa luar, dan teknik rekayasa.
"Saya berharap beberapa masyarakat Indonesia dari 50 negara bagian dapat membuat suatu lukisan besar yang bertemakan negara bagian masing-masing yang akan dipasang di KJRI Houston," harap Omar Siregar.
Sementara, ibu Siregar menambahkan informasi tentang tema lukisan besar ini dengan menggambarkan berbagai macam masyarakat Indonesia yang mempromosikan budaya Indonesia. Dengan dibuatnya lukisan besar “mural” di KJRI Houston, ia berharap dapat menunjukan kekompakan dan prestasi masyarakat Indonesia di seluruh Amerika Serikat yang giat dan semangat mempromosikan budaya Indonesia.
Permainan Tradisional di Miami
Perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-78 ini juga dirayakan di salah satu taman di Miami. Warga Indonesia di Miami dan masyarakat Indonesia dari kota-kota terdekat memainkan permainan-permainan tradisional kemerdekaan Indonesia. Seperti lomba balap karung, lomba makan cabai, lomba kelereng, dan lain lain.
Mereka juga dengan semangat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dengan lantang dan kompak. Termasuk lagu nasional Indonesia lainnya.
Panitia perayaan kemerdekaan di Miami ini kompak. Ada Roslawati Husaen, Edi Mulyanto, Lila Bennett, Marga Tirtarahardja, Donovan Ridwan, Amanda Baumal, Deras Markson, Farida Hussain, dan Desi Delia. Mereka membuat acara ini untuk masyarakat Indonesia yang tidak bisa hadir di acara perayaan kemerdekaan di Orlando.
Tanpa dilupakan, hadirnya masakan-masakan Indonesia yang menjamu para pengunjung dan peserta acara. Makanan seperti rendang, opor ayam, ayam goreng, gulai singkong, mie goreng, sambal ijo, dan lain sebagainya.
Roslawati Husaen berharap dengan adanya acara-acara Indonesia di Amerika Serikat dapat menambah keharmonisan, solidaritas, dan kerukunan antar sesama masyarakat Indonesia di Amerika Serikat. Ia juga berharap dengan adanya acara-acara Indonesia ini dapat memperkuat rasa cinta pada tanah air Indonesia. (*)
| Pewarta | : Maria Winchester (K-100) |
| Editor | : Khodijah Siti |