TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dahsyat di Maroko, sampai hari ini, Senin (11/9/2023), mencapai 2.122 orang.
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Maroko itupun masih sangat dimungkinkan akan terus bertambah karena saat ini tim penyelamat banyak menghadapi kendala untuk mengevakuasi jenasah-jenasah yang masih tertimbun di bawah reruntuhan, di desa-desa terpencil.
Media pemerintah Maroko mengatakan sedikitnya 2.422 lainnya luka-luka akibat gempa dahsyat ini. NBC News melansir, sedikitnya 1.400 orang diantaranya dalam keadaan kritis.
Data terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar korban meninggal dunia akibat gempa bumi dahsyat di Maroko ini berada di daerah pegunungan, Atlas Tinggi, di luar Marrakesh, kota terdekat dengan pusat gempa.
"Gempa berkekuatan 6,8 skala richter di Pegunungan Atlas Tinggi Maroko itu terjadi sekitar 76 mil tenggara Marrakesh," kata Survei Geologi AS.
"Ketika saya merasakan bumi berguncang di bawah kaki saya dan rumah miring, saya bergegas mengeluarkan anak-anak saya. Namun tetangga saya tidak bisa," kata Mohamed Azaw.
Sayangnya, lanjut dia, tidak ada seorang pun yang ditemukan hidup di keluarga itu. Ayah dan anak laki-lakinya ditemukan tewas dan mereka masih mencari ibu dan putrinya.
Di desa Amizmiz, sekitar 60 km (40 mil) selatan Marrakesh, petugas penyelamat berhasil menyelamatkan korban dari puing-puing.
Sementara itu melalui pernyataan Kementerian Dalam Negeri yang diposting oleh lembaga penyiaran negara 2M, pemerintah Maroko sangat berhati-hati terhadap kebutuhan dan penyaluran bantuan di lapangan.
Alasannya hingga kini koordinasi di lapangan masih belum maksimal karena sulitnya medan dan kesulitan yang dihadapi para tim penyelamat.
Pemerintah Maroko tidak menginginkan datangnya bantuan itu nantinya justru menciptakan kontraproduktif.
Hingga kini banyak orang di Marrakesh terpaksa tidur di luar di jalanan, karena rumah mereka rusak, bahkan banyak juga kerusakan pada situs-situs bersejarah. Mereka terlalu takut untuk kembali ke rumah mereka.
Raja Maroko, Mohammed VI mengumumkan tiga hari berkabung dan memerintahkan masjid-masjid di seluruh negeri untuk mengadakan salat ghaib pada hari Minggu.
Meski demikian, seperti dilansir CNN, Lembaga penyiaran pemerintah Maroko, Al Aoula menyebutkan, Raja Maroko telah menyampaikan terima kasihnya kepada Spanyol , Qatar, Inggris, dan Uni Emirat Arab atas pengiriman bantuan menyusul gempa bumi yang melanda Maroko. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional
Babak 16 Besar Liga 4 Nasional, Persewangi Banyuwangi Optimistis Bangkit
200 Koperasi Ditutup, Diskopindag Kota Malang Minta Koperasi Sehat
Tuk Banyu Asem, Air Asam Ajaib di Kaliasem Wonosobo
Media Nasional Terancam Mati Perlahan, Anggota DPR Desak Revisi UU Penyiaran
Tabrakan di Simpang Tiga Sukoharjo Pacitan, Dua Pengendara Luka Parah
Hore! Banyuwangi Kembali Hadirkan Banyuwangi Ethno Carnival 2025
Toko Jam Time Hadirkan Promo Diskon Besar
INFO GRAFIK: Robert Francis Prevost, Paus ke-267