TIMESINDONESIA, SURABAYA – Komunitas Milenial Peduli Indonesia (Kompii) kembali menelurkan prediksi dalam bursa Pilpres 2024 mendatang.
Ketua Kompii Dedy Mahendra mengatakan, pihaknya mengajukan alternatif pasangan Jendral Andika Perkasa dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menggantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dedy melihat bahwa Indonesia sudah membaik sejak dipimpin oleh Jokowi selama hampir dua periode ini.
"Ke depan perlu ada pengganti beliau yang memiliki kemampuan sama, bahkan melampaui beliau. Di sini saya melihat figur Jendral Andika Perkasa memenuhi kualifikasi itu," terangnya, Kamis (18/8/2022).
Ketua Kompii itu menjelaskan, rakyat membutuhkan seorang pemimpin yang tegas dan bersih.
"Tegas, karena situasi di Indonesia ini begitu kompleks sehingga membutuhkan kepemimpinan yang jelas komando dan pelaksanaan misi pembangunannya," terang Dedy.
Sementara yang dimaksud dengan bersih, menurutnya, rakyat hanya butuh pemimpin yang tidak korup.
"Bersih. Itu ada pada Presiden Jokowi, dan sekarang kita butuh sosok penerus yang bersih seperti beliau," ujar pria yang juga pakar start-up itu.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyeruak ke permukaan.
Menurut Dedy, figur Jokowi adalah tumpuan harapan rakyat akan perubahan sejak 2014 lalu. Maka, pada 2024 perlu ada karisma dan gaya kepemimpinan yang meneruskan sosok tumpuan harapan rakyat tersebut.
"Harapan itu bisa diberikan kepada sosok Mas Gibran, karena beliau memiliki karisma dan gaya kepemimpinan yang mirip dengan Pak Jokowi. Meski Mas Gibran bukanlah Pak Jokowi, dan Pak Jokowi bukanlah Mas Gibran, tetapi saya melihat Mas Gibran punya potensi besar sebagai pemimpin nasional dan bisa mendampingi Jendral Andika memimpin bangsa ini," kata Dedy.
Pemimpin Milenial
Kompii tampak serius mendorong figur dari kalangan milenial untuk memimpin rakyat Indonesia. Baginya, anak milenial zaman ini mempunyai potensi yang besar, dan terbukti banyak anak milenial bisa memimpin organisasi besar. Contohnya, Mark Zuckerberg yang dalam usia muda sudah bisa memimpin perusahaan dunia: Facebook.
"Kombinasi figur milenial dan jendral yang matang pengalaman niscaya akan mampu membawa Indonesia ke arah lebih baik. Apa lagi ke depannya, mayoritas demografi negeri ini akan dipenuhi oleh mereka yang masuk dalam kategori milenial," tegas Dedy.
"Golongan senior saya pikir sudah cukup kesempatan untuk memimpin negeri ini, dan kita wajib mengapresiasi jasa beliau-beliau. Sekarang, saya kira sudah waktunya anak milenial diberi kesempatan maju dan berperan dalam tampuk kepemimpinan nasional," imbuhnya.
Selain praktik korupsi, masalah utama negeri ini menurut Dedy juga pada reformasi birokrasi. Isu ini perlu mendapat keseriusan pemimpin Indonesia pada 2024 dan sesudahnya. Ketua Kompii itu menilai Andika Perkasa dengan pengalamannya di TNI dan Gibran dengan idealisme khas milenialnya sanggup membuat birokrasi di Republik ini menjadi lebih efektif dan ekselen.
"Kombinasi Jendral Andika dan Mas Gibran ini lahir dari pemikiran kami yang mendalam, karena Kompii memperhatikan betul kondisi negeri kita. Kedua tokoh ini, kami rasa layak menjadi alternatif dalam meramaikan pesta demokrasi 2024 nanti," pungkas Dedy. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
NATO Cemaskan Sinyal Rusia Bakal Menyerbu Finlandia
Dosen dalam Jebakan Simulakra
Menjelajah Lereng Gunung Merapi dari Bunker Kaliadem: Wisata Sejuk, Seru, Sarat Cerita
Dewan Penerbangan Sipil PBB: Rusia Bertanggung Jawab atas Jatuhnya MH17
INFO GRAFIK: Aplikasi Satu Haji untuk Kemudahan Beribadah
Taekwondo Probolinggo Raih 21 Medali Kejurprov 2025, Pemanasan Jelang Porprov Jatim
Keren! Minyak Sawit Merah UMM Tangkal Mikroplastik
Gandeng Brand Fashion Lokal, Le Minerale Tunjukan Botol Bekas Bisa Dikelola Jadi Keren
Aristoteles Mengkritik UKT Mahal
Real Madrid Kebut Resmikan Xabi Alonso Sebagai Pelatih Anyar