TIMESINDONESIA, MADIUN – Untuk kali ke sekian, Bawaslu Kabupaten Madiun menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif. Kali ini, Bawaslu Kabupaten Madiun mengundang perwakilan pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi. Setelah sebelumnya, menggelar acara serupa untuk segmen masyarakat atau organisasi penyandang disabilitas.
Anggota Bawaslu Kabupaten Madiun, Wahyudi menjelaskan, pelaksanaan pemilu dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Dia mencontohkan, dulu ada suasana tegang saat menjelang atau menghadapi pemilu.
"Berkembangnya waktu, pemilu berkembang lebih baik dalam membangun demokrasi. Pemilu menjadi lebih demokratis, lebih berkualitas. Tetapi, lama-lama, ada tantangan baru lagi, yaitu menghadapi sikap apatis dari sebagian masyarakat. Ini tugas kita bersama menggelorakan kembali agar pemilu lebih berkualitas," papar Wahyudi di hadapan peserta saat membuka acara sosialisasi di Hotel The Sun Madiun, Kamis (15/9/2022).
Dia mengingatkan, untuk menghasilkan kepemimpinan yang lebih baik melalui pemilu, semua elemen masyarakat tidak boleh apatis selama proses atau tahapan. "Karena kalau banyak yang apatis, akan menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai harapan masyarrakat," tambahnya.
Dia mengajak kepada pemuda dan mahasiswa untuk aktif dan partisipasi bersama Bawaslu dalam mengawasi pemilu. Tidak hanya itu, dia juga berharap keterlibatan pemuda dan mahasiswa dalam meningkatkan partisipasi pemilih. "Sehingga menghasilkan demokrasi kualitas, melahirkan pemimpin yang lebih baik," kata Wahyudi.
Ditambahkan Khoirul Mualim, Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungan Antar Lembaga, sejarah sudah mencatat bahwa peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa dan negara.
"Dalam konteks pemilu, proses demokrasi ini sebagai sarana pergantian kepemimpinan. Bawaslu mendorong para pemuda untuk mengambil peran, satunya pengawasan partisipatif. Juga bisa mendaftarkan organisasinya sebagai pemantau pemilu," ungkapnya.
Narasumber sosialisasi, Bambang H Irwanto, Direktur TIMES Indonesia dalam materinya dijelaskan, keterlibatan pemuda dan mahasiswa akan menjadi bukti kepedulian elemen masyarakat dalam mengawasi semua tahapan pemilu.
"Semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli ikut mengawasi pemilu, maka akan menekan potensi terjadinya pelanggaran. Dan jika pemilu semakin kecil tingkat pelanggarannya, maka demokrasi semakin berkualitas, sehingga mampu menghasilkan pemimpin yang amanah, berintegritas, dan legitimasinya kuat," paparnya.
"Mahasiswa dan pemuda, harus mampu berada di baris terdepan memberikan penyadaran kepada publik dalam menciptakan pemilu lebih berkualitas," tambah Bambang dalam sosialisasi pengawasan partisipatif yang digelar Bawaslu Kabupaten Madiun. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai (MG-369) |
Editor | : Bambang H Irwanto |
NATO Cemaskan Sinyal Rusia Bakal Menyerbu Finlandia
Dosen dalam Jebakan Simulakra
Menjelajah Lereng Gunung Merapi dari Bunker Kaliadem: Wisata Sejuk, Seru, Sarat Cerita
Dewan Penerbangan Sipil PBB: Rusia Bertanggung Jawab atas Jatuhnya MH17
INFO GRAFIK: Aplikasi Satu Haji untuk Kemudahan Beribadah
Taekwondo Probolinggo Raih 21 Medali Kejurprov 2025, Pemanasan Jelang Porprov Jatim
Keren! Minyak Sawit Merah UMM Tangkal Mikroplastik
Gandeng Brand Fashion Lokal, Le Minerale Tunjukan Botol Bekas Bisa Dikelola Jadi Keren
Aristoteles Mengkritik UKT Mahal
Real Madrid Kebut Resmikan Xabi Alonso Sebagai Pelatih Anyar