Entertainment

Ini Sejumlah Kontroversi di Seputar 'Senyap'

Minggu, 17 Januari 2016 - 07:38 | 72.47k
Poster film Senyap. (Foto: jabar.tribunnews.com)
Poster film Senyap. (Foto: jabar.tribunnews.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Selain mendulang penghargaan dalam berbagai ajang dan festival film, Senyap juga menjadi teramat popular akibat kontroversi yang mengiringinya.

Dilansir dari laman Wikipedia, Senyap pertama kali diputar secara serentak di Indonesia pada perayaan hari Hak Asasi Manusia tahun 2014 yang jatuh pada 10 Desember. Beberapa hari kemudian, Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia mengeluarkan larangan pemutaran film ini untuk umum dan di bioskop-bioskop.

Advertisement

baca juga: Senyap Tembus Nominasi Oscar 2016​

Keputusan LSF tak ayal beroleh protes keras dari lembaga-lembaga pegiat HAM, seperti Komnas HAM dan Kontras. Menurut catatan MALANGTIMES, rencana pemutaran Senyap di Malang sendiri sempat beberapa kali mengalami hambatan.

Pemutaran yang diselenggarakan oleh sejumlah kelompok masyarakat di Universitas Ma Chung pada (10/12/2014) silam harus dihentikan di tengah acara. Panitia memutuskan membatalkan acara diskusi yang sedianya akan dilaksanakan setelah pemutaran akibat adanya ancaman keamanan. 

Pemutaran di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya bahkan dibatalkan sepenuhnya. Sementara di Kedai Kelir yang terletak di bilangan Rampal, seseorang tetiba melancarkan protes keras di tengah film yang berujung pemutus-tayangan.

Di luar penolakan, film Senyap juga bergelimang penghargaan di sejumlah festival film di luar negeri.  Pada Venice International Film Festival, Senyap berhasil menggondol lima penghargaan dalam beragam kategori. Diantaranya, Grand Jury Prize dan Human Rights Night Award.

Senyap juga menggondol anugerah Peace Film Prize dalam Berlin International Film Festival 2015. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES