[CEK FAKTA] Bendera Sang Saka Merah Putih Dibuat dari Kain Seprei dan Kain Penjual Soto

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar informasi di media sosial bahwa bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berasal dari kain seprei dan kain penjual soto. Informasi tersebut dibagikan di Facebook diunggah oleh akun Opick S pada 16 Agustus 2021.
Dalam narasi yang dibagikan akun tersebut disebutkan, kain merah dan putih merupakan kain seprei Ibu Fatmawati dan kain penjual soto.
Advertisement
Berikut narasi lengkapnya:
“Sedikit berbagi…menolak lupa.??
Bahwa,, BENDERA MERAH PUTIH YG DI KIBAR KAN, saat KEMERDEKAAN berasal dari kain seprei dan kain penjual soto.,,
Kain seprei milik ibu fatmawati dan kain penjual soto.”
Didapat oleh lukas kustaryo. Di pasar manggara..,,
Sumber: Facebook (https://www.facebook.com/opick.plus.3/posts/3607189216172018)
CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi bahwa Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan berasal dari kain seprei dan kain penjual soto, tidak benar. Kain itu didapat dari perwira Jepang dan dijahit oleh Ibu Fatmawati.
Informasi terkait asal kain bendera Merah Putih berada dalam buku karya Fatmawati berjudul “Catatan Kecil Bersama Bung Karno,” Volume 1 (terbit 1978). Dalam buku tersebut dijelaskan Ibu Fatmawati mendapat kain katun Merah Putih tersebut sebagai pemberian dari perwira Jepang, Chairul Basri pada Oktober 1944.
Saat itu, Fatmawati mengandung anak pertama. Pemberian kain katun merah putih atas perintah kepala bagian propaganda Gunseikanbu bernama Hitoshi Shimizu. Rencananya, kain katun itu akan dibuat baju untuk anak pertamanya.
Fatmawati saat itu berinisiatif menjahit kain katun merah putih itu menjadi bendera pusaka untuk dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan.
Sumber: Fakta Sejarah Bendera Merah Putih Pertama RI | Telkom
Melansir Kompas.com yang mengutip Kemdikbud RI, bendera Sang Saka Merah Putih, dijahit oleh Fatmawati, setelah dia dan keluarganya kembali ke Jakarta dari pengasingan di Bengkulu.
Sumber: Sejarah Bendera Merah Putih | Kompas
Sebelum bendera tersebut dijahit, Chaerul Basri yang merupakan kepala barisan propaganda Jepang (Sendenbu) diperintahkan oleh Shimizu, atas permintaan Soekarno, mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air untuk diantarkan ke Jalan Pegangsaan Nomor 56 Jakarta. Kain ini dijahit oleh Ibu Fatmawati (istri Presiden Soekarno) menjadi bendera.
Bendera tersebut dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat dan Suhud.
Sumber: Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | Kemdikbud RI
Pemeriksaan atas informasi yang berdesar itu juga telah dilakukan oleh merdeka.com (CEK FAKTA: Disinformasi Bendera Merah Putih Dibuat dari Kain Seprei | Merdeka), dan Turnbackhoax ([SALAH] “BENDERA MERAH PUTIH YG DI KIBAR KAN, saat KEMERDEKAAN berasal dari kain seprei dan kain penjual soto” | Turnbackhoax).
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi yang beredar di Facebook tentang bendera Sang Saka Merah Putih berasal dari berasal dari kain seprei dan kain penjual soto, tidak benar.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori misleading content (konten yang menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |