Diklaim Terbesar di Indonesia, Ini Sederet Kelebihan PLTU Jawa 7

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 Unit 1 resmi beroperasi secara komersial atau Commercial On Date (COD) pada pekan lalu. Diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia, PLTU berbasis batubara ini punya banyak kelebihan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengungkapkan jika PLTU yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang Banten ini merupakan PLTU batubara pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC).
Advertisement
“Teknologi USC diproyeksikan mampu meningkatkan efisiensi pembangkit 15 persen lebih tinggi dibandingkan non USC sehingga menurunkan biaya bahan bakar per kWh. Ini sekaligus sebagai mitigasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca," paparnya.
Selain itu, kelebihan lain PLTU Jawa 7 ini adalah pengoperasiannya menggunakan SWFGD (Sea Water Fuel Gas Desulfurization). Sistem ini dinilai ramah lingkungan karena penyaluran batu bara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang 4 km sehingga tak ada batubara tercecer hingga coal yard.
Proyek ini juga memakai bahan bakar batubara Low Rank yang memiliki nilai kalor 4000 hingga 4600 kCal/kg. Nantinya, pengoperasian PLTU Jawa 7 akan membutuhkan pasokan batubara sebanyak 7 juta ton per tahun dengan beroperasinya dua unit.
Agung menjelaskan jika daya pembangkit PLTU Jawa 7 akan disalurkan untuk memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan Suralaya-Balaraja 500 kV menuju interkoneksi Jawa-Bali. Dengan demikian, beban puncak sistem Jawa-Bali yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang.
"Tahun ini sekitar 28.000 Mega Watt, meningkat dari tahun sebelumnya 27.000 MW. Kami targetkan unit 2 dengan kapasitas sama (PLTU Jawa 7) beroperasi pada tahun 2020 nanti sehingga bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif,” tutup Agung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Dhian Mega |