Ekonomi

Tokopedia Catat Kenaikan Penjualan Online Produk Home and Living Dua Kali Lipat

Senin, 31 Mei 2021 - 15:34 | 40.41k
Foto : Sejak Q1 2020 hingga Q1 2021 transaksi home living di Tokopedia sudah mengalami kenaikan dua kali lipat, Senin (31/5/2021).(Tangkapan Layar)
Foto : Sejak Q1 2020 hingga Q1 2021 transaksi home living di Tokopedia sudah mengalami kenaikan dua kali lipat, Senin (31/5/2021).(Tangkapan Layar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Platform penjualan online Tokopedia mencatat kenaikan penjualan berbagai produk home and living hingga dua kali lipat selama pandemi.

Strategic Initiatives Senior Lead (Home and Living, Mom  and Baby Category) Tokopedia, Rizki Widyastuti mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap produk home living sangat tinggi. Sejak Q1 2020 hingga Q1 2021 transaksi home living sudah mengalami kenaikan dua kali lipat. 

Advertisement

"Demand masyarakat sangat tinggi terhadap produk-produk bantal tidur, alat pel lantai dan perlengkapan dapur," kata Rizki saat press conference secara virtual Tokopedia Home and Living Celebration, Senin (31/5/2021). 

Rizki juga menjelaskan, pertumbuhan merchant UMKM di Tokopedia sejak pandemi saat ini mencapai 11 juta penjual. 

"Hampir 100 persen UMKM dan 94 persen di antaranya skala mikro," jelasnya. 

Angka ini terhitung meningkat. Awal tahun lalu peningkatan merchant UMKM di Tokopedia sebesar 2,7 juta seller. Sedangkan tahun ini kembali meningkat menjadi 3,8 juta seller. 

Rizki melanjutkan, saat ini Tokopedia tengah mengampanyekan Home Living Celebrations Midyear Sale mulai 1-30 Juni 2021 menggandeng sejumlah pegiat usaha UMKM lokal mulai furniture, dapur dan pertukangan. 

Selama event ini, Tokopedia menghadirkan beragam promo menarik. Antara lain produk harga murah mulai serba Rp 6.000 diskon mencapai 90 persen, cash back sampai Rp 350.000, hingga mystery box dan promo lainnya. 

"Kita ingin memberikan panggung pada UMKM lokal untuk bisa berpartisipasi seluas-luasnya," tambahnya. 

Beberapa pelaku UMKM lokal memang menyambut positif kehadiran Tokopedia. Seperti Pemilik Sleep Buddy Budding asal Surabaya, Indah Catur Agustin dan Owner Dekornata dari Jakarta, Giovanno Warli. Dalam kesempatan tersebut, Indah bercerita telah mengawali usaha sejak 2009 akhir. 

"Saat ini hampir 80 persen transaksi saya di Tokopedia," ujarnya. 

Awalnya ia hanya reseller dengan menempelkan brand miliknya tersebut dan melakukan penjualan secara offline. 

Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, Indah memilih menutup toko. Akhirnya ia pindah ke platform digital di Tokopedia.

Tak disangka, antusiasme pembeli di platform penjualan online meningkat. Karena banyaknya permintaan, Indah merasa sudah tidak bisa menjadi reseller namun ia harus memulai produksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan customer di Tokopedia. 

"Mulai memilih bahan dan belajar menjahit saat itu saya dibantu suami," ujarnya. 

Kendati demikian, tak dipungkiri pandemi Covid-19 juga menjadi tantangan sendiri bagi Indah. Namun bagi Indah, hal ini justru menjadi pijakan bahkan penjualannya di Tokopedia melonjak hingga empat kali lipat. Otomatis kenaikan omzet membuatnya semakin berinovasi dengan ragam produk menambah penjahit dari Wonogiri. 

"Secara mental saya juga pasti down, tapi saya heran kenapa produk saya justru besar," katanya menambahkan. 

Omzet Indah tercatat mengalami kenaikan Rp 900 juta atau 20 kali lipat. Income sepanjang tahun 2020 hampir 95 persen ia dapat melalui penjualan online lewat Tokopedia. Indah pun berani menargetkan pendapatan sampai akhir tahun 2021 delapan kali lipat dari akhir 2020 lalu. 

Owner Dekornata Giovanno Warli - UMKM asal Jakarta yang menjual berbagai produk kayu custom sejak 2018 juga mengatakan hal serupa. Dekornata mulai merambah usaha furniture produk lokal. Awalnya ia hanya memiliki satu pengrajin. Ia juga komitmen melakukan pemasaran secara online di Tokopedia. 

"Dengan jualan online, produk lebih kompetitif, pasar lebih luas dan membantu lebih banyak pengrajin," jelas Giovanni. 

Hasilnya, saat ini ia sudah merangkul 50 pengrajin di seluruh Indonesia. "Tokopedia punya andil besar untuk perkembangan bisnis saya," ungkapnya. 

Omzet Giovanni juga mengalami kenaikan signifikan saat pandemi di mana sistem penjualan 99 persen dilakukan secara online. Target pendapatan sampai akhir tahun 2-3 kali lipat dari tahun lalu. 

Giovanni yang sejak lama tidak membuka offline store mengaku lebih hemat menggunakan platform Tokopedia dalam penjualan online.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES