Harga Bahan Pokok di Pasar Minulyo Pacitan: Cabai Rawit Turun, Bawang Merah Naik
TIMESINDONESIA, PACITAN – Harga bahan pokok di Pasar Minulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengalami fluktuasi pada awal September 2024.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, sejumlah komoditas strategis seperti cabai rawit dan bawang merah menunjukkan pergerakan harga yang signifikan.
Advertisement
Cabai rawit turun menjadi Rp30.000 - Rp24.000/kg, sementara bawang merah naik hingga Rp24.000/kg.
Menurut pemantauan pada 3 September 2024, harga cabai rawit, yang sebelumnya sempat berada di angka Rp60.000 hingga Rp50.000 per kilogram, kini turun drastis.
"Hari ini, cabai rawit merah dijual dengan kisaran harga Rp 30.000 hingga Rp 24.000 per kilogram," ujar salah satu pedagang, Anung Handayani (54).
Pergerakan harga ini memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen setelah beberapa bulan terakhir harga cabai rawit sempat meroket.
Di sisi lain, harga bawang merah justru menunjukkan tren kenaikan.
"Sebelumnya, harga bawang merah berkisar antara Rp17.000 hingga Rp19.000 per kilogram, tetapi kini telah mencapai Rp20.000 hingga Rp24.000 per kilogram," ungkap Anung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, Acep Suherman mengatakan, selain cabai rawit dan bawang merah, harga minyak goreng juga mengalami perubahan.
Minyak goreng kemasan Minyakita, yang sebelumnya dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.750 per liter, kini harganya di pasar mencapai Rp16.500 per liter. Kenaikan harga ini turut dirasakan oleh pedagang dan pembeli di Pasar Minulyo.
"Minyak goreng Minyakita dijual dengan harga Rp16.000 hingga Rp16.500 per liter, sedikit di atas HET," tambah Acep Suherman.
Fluktuasi harga bahan pokok di pasar tradisional menjadi fenomena yang kerap terjadi menjelang akhir tahun, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi cuaca, pasokan, dan permintaan pasar.
Bawang merah, misalnya, sering mengalami kenaikan harga akibat musim panen yang tidak merata serta peningkatan permintaan dari luar daerah.
Lebih lanjut, Acep menjelaskan bahwa pelaksanaan pemantauan harga dilakukan pada pagi hari, antara pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
Proses ini melibatkan wawancara langsung dengan pedagang, yang memberikan informasi akurat terkait harga barang kebutuhan pokok yang dijual.
Selain cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng, komoditas lain yang turut dipantau antara lain beras, kedelai, gula pasir, tepung terigu, daging ayam, telur ayam, hingga sayuran segar seperti tomat, kentang, dan sawi hijau.
Harga beras medium jenis IR 64, misalnya, tetap stabil di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sementara beras premium jenis Mentik dijual dengan harga Rp16.000 per kilogram.
Untuk kedelai impor, harganya berada di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sementara daging ayam ras dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram. Sementara itu, telur ayam ras stabil di angka Rp24.000 per kilogram.
Melihat pergerakan harga tersebut, para pedagang di Pasar Minulyo berharap kondisi harga bahan pokok dapat kembali stabil, terutama menjelang akhir tahun di mana permintaan biasanya meningkat.
Di sisi lain, konsumen tetap harus cermat dalam mengatur pengeluaran, mengingat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas penting.
Sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga, pemerintah daerah melalui Disdagnaker Pacitan terus memantau perkembangan harga di pasar tradisional dan melakukan koordinasi dengan para pemasok agar distribusi kebutuhan pokok tetap lancar.
"Kami berharap harga kebutuhan pokok dapat lebih stabil ke depannya, terutama di saat-saat penting seperti akhir tahun. Kami akan terus memantau dan mengambil langkah-langkah jika ada lonjakan harga yang tidak wajar," tutup Acep Suherman di Pacitan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |