Target USD 1 Triliun, Ini Uang yang Bakal Dikelola Danantara

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang diprakarsai oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan besar. Terutama karena skala investasi yang akan dikelolanya.
Didirikan dengan tujuan mengonsolidasikan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar dan digadang-gadang menjadi Temasek-nya Indonesia, Danantara diproyeksikan untuk menjadi superholding yang mampu bersaing secara global dan menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.
Advertisement
Tahap Awal Pengelolaan Dana: Rp 170 Triliun
Berapa sebenarnya uang yang dikelola Danantara? Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu di Yogyakarta menyatakan Presiden Prabowo akan mengumumkan sendiri besaran dana yang bakal dikelola Danantara.
Ia sendiri optimis terhadap kemampuan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam mengelola dana investasi nasional. Termasuk dari BUMN, untuk menyaingi negara-negara maju dengan nilai dana kelolaan yang signifikan.
Dirangkum dari berbagai sumber, pada tahap awal, Danantara akan mengelola dana yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA), atau Lembaga Pengelola Investasi Indonesia, yang merupakan sovereign wealth fund nasional.
Berdasarkan dokumen perencanaan yang beredar, nilai asset under management (AUM) yang akan dikelola Danantara mencapai USD 10,8 miliar atau sekitar Rp 170,62 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.799 per dolar AS). Dana ini diharapkan menjadi fondasi awal bagi Danantara dalam melakukan investasi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Rencana Konsolidasi Tujuh BUMN Besar
Ke depannya, Danantara tidak hanya mengandalkan dana dari INA. Dalam rencana pengembangannya, Danantara akan mengonsolidasikan aset dari tujuh BUMN besar Indonesia. BUMN tersebut antara lain PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia, PT Telkom Indonesia, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
Dengan menyatukan aset dan kekuatan finansial dari BUMN-BUMN ini, Danantara diharapkan mampu membangun dana investasi yang jauh lebih besar, serta mengoptimalkan pengelolaan aset negara secara lebih efisien.
Proyeksi Dana yang Dikelola: USD 600 Miliar
Jika rencana konsolidasi berjalan sesuai harapan, Danantara diperkirakan akan mengelola dana sebesar USD 600 miliar atau sekitar Rp 9.479 triliun. Angka ini menempatkan Danantara sebagai salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia.
Dengan nilai tersebut, Danantara akan menempati peringkat keempat dalam daftar sovereign wealth fund global, menunjukkan kekuatan dan potensi besar yang diemban lembaga ini.
Dalam struktur ini, dana akan dialokasikan dari berbagai BUMN dengan rincian sebagai berikut: aset Bank Mandiri diperkirakan mencapai Rp 2.174 triliun, BRI Rp 1.965 triliun, PLN Rp 1.671 triliun, Pertamina Rp 1.412 triliun, BNI Rp 1.087 triliun, Telkom Indonesia Rp 318 triliun, MIND ID Rp 259 triliun, dan INA sebesar Rp 163 triliun.
Jumlah ini dapat berubah sesuai dengan kondisi ekonomi dan strategi investasi yang diterapkan oleh Danantara.
Target Jangka Panjang: USD 1 Triliun
Tidak hanya berhenti pada angka USD 600 miliar, Danantara memiliki visi jangka panjang yang ambisius. Dalam beberapa tahun mendatang, superholding ini menargetkan untuk mengelola aset hingga USD 982 miliar, atau mendekati Rp 15.000 triliun.
Target ini tidak hanya menciptakan kekuatan finansial baru bagi Indonesia tetapi juga memperkuat posisi negara di kancah ekonomi internasional.
Bagaimana Danantara Akan Menggunakan Dana Ini?
Dengan jumlah dana sebesar itu, Danantara diharapkan dapat mengalokasikan investasi ke berbagai sektor strategis yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Investasi tersebut mencakup sektor energi, infrastruktur, teknologi, dan lainnya, yang diharapkan memberikan dampak positif langsung pada perekonomian Indonesia.
Pengelolaan ini untuk menciptakan sumber pendapatan baru bagi negara, mengurangi ketergantungan pada APBN, serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.
Danantara adalah langkah besar bagi Indonesia dalam mengoptimalkan pengelolaan investasi nasional dan menarik minat investor asing. Dengan proyeksi pengelolaan dana yang mendekati USD 1 triliun dalam beberapa tahun ke depan, Danantara diharapkan menjadi “Temasek-nya Indonesia” yang mampu menggerakkan perekonomian nasional ke arah yang lebih kompetitif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |