Nilai-Nilai Tradisonal Suku Sasak Sade
Jumat, 06 Juli 2018 - 14:03 | 201.48k


TIMESINDONESIA, LOMBOK TENGAH – Suku Sasak Sade merupakn suku asli masyarakat Lombok, yang masih terjaga nilai tradisionalnya. Suku Sasak yang dinilai masih primitif dan tradisional, kini mulai dikenal masyarakat luas dari domestik hingga internasional.
Desa Suku Sasak Sade, merupakan desa suku yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Penduduk asli Desa Sasak masih menjaga keutuhan budaya dan pola hidup sederhana yang diwariskan leluhur mereka sejak 600 tahun lalu.
Bangunan, adat istiadat, permainan musik, peralatan keseharian mereka masih sangat terjaga dengan baik. Bangunan rumah suku Sasak masih beratapkan jerami dan beralaskan kotoran kerbau.
Mereka penduduk sasak percaya bahwa kotoran kerbau dapat mengusir serangga dan menangkal serangan magis.
Desa suku Sasak sade yang kini dikenal masyarakat menjadi sentra wisata tradisional. Mereka meraup penghasilan dari dana seikhlasnya dari wisatawan dan dengan berjualan kain tradisional khas Lombok yang mereka tenun sendiri seperti kain songket.
Di desa Sasak sade ini, wisatawan dapat melihat proses menenun dimulai dari pemintalan benang hingga menjadi kain songket.
Tradisi tersebut dikenalkan penduduk suku Sasak sebagai budaya dari leluhurnya. Bagi mereka, kaum perempuan di desa ini, harus bisa menenun. Menurut aturan adat, anak gadis yang cukup umur tidak boleh menikah jika belum bisa menenun kain.
Suasana di desa suku Sasak Sade, yang merupakan salah satu kekuatan destinasi wisata di Lombok, sangat dinamis, sederhana dan masih tradisional. Anak-anak kecil bermain sebagaimana mestinya mereka bermain sesuai umur. Beberapa dari mereka masih bermain gendang beleq dan menari mengikuti alunan gendang.
Fotografer | : Tria Adha |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Tria Adha |