Ekspedisi Gubernur: Pemprov Sultra Menunggu Kedatangan Investor ke Pulau Bokori
Senin, 19 November 2018 - 09:25 | 319.99k



TIMESINDONESIA, KONAWE – Selama di Sulawesi Tenggara, Tim Ekspedisi Gubernur berkesempatan mengunjungi Pulau Bokori. Pulau ini adalah salah satu destinasi wisata andalan Sulawesi Tenggara, selain Kepulauan Wakatobi. Lokasi Pulau Bokori yang tidak jauh dari Kota Kendari menjadi keunggulan tersendiri dari pulau ini.
Perjalanan dari Kota Kendari ke Pulau Bokori memerlukan waktu kurang lebih satu jam. Perjalanan darat ditempuh dari Kota Kendari ke Dermaga yang tersedia di 9 Desa di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang menggunakan perahu ke Pulau Bokori yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 menit.
Pulau Bokori yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki fasilitas villa dan berbagai wahana pantai. Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra Kamaruddin menyebut, meski telah memiliki fasilitas yang memadai, namun Pulau Bokori masih perlu dikembangkan terlebih oleh investor.
"Pulau Bokori terdiri dari 2 bagian pulau A dan pulau B, kami telah siapkan area pulau B untuk bisa dikembangkan oleh investor," ungkap Kamaruddin kepada Tim Ekspedisi Gubernur dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Minggu (18/11/2018).
Kamaruddin menambahkan Pulau Bokori lebih mudah dikembangkan. Karena selain dekat dari Ibukota Provinsi di Kendari, juga merupakan pulau kosong yang tidak ditinggali oleh warga.
Setiap akhir pekan, Pulau Bokori selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal di sekitar Kota Kendari, maupun wisatawan dari luar provinsi Sulawesi Tenggara.
Bahkan Kamaruddin mengungkapkan, beberapa Kementerian pernah mengadakan agenda di Pulau Bokori, termasuk Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti beberapa kali mengunjungi pulau ini.
Sebagai informasi, Tim Ekspedisi Gubernur APPSI telah tiba di provinsi ke-26 di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengeksplorasi potensi unggulan provinsi tersebut. (*)
Fotografer | : Ahmad Jilul Qf (DJ-201) |
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |