Merajut Warisan Budaya dan Alam dalam Batik Dadaptulis
Jumat, 16 Agustus 2024 - 17:03 | 62.99kTIMESINDONESIA, MALANG – Batik telah menjadi identitas Indonesia dan simbol keberagaman.
Batik juga diakui dunia, setelah pada 2 Oktober 2009 UNESCO menetapnya sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat serta budaya.
Inilah yang membuat warga Desa Dadap Tulis, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur setia melestarikan batik. Batik mereka kaya dengan simbol kekayaan alam yang ada di Batu. Ini tertuang adalam motif batik bunga anggrek dan bunga Dadap.
Penggerak dan pelestari batik di daerah pertanian ini adalah
Pesantren Kanzun Najah. Gus Yasin, pemimpin Pesantren Kanzun Najah mengatakan, ia mendirikan Komunitas Batik Daptulis untuk mewadahi warga untuk melestarikan dan berdaya lewat batik.
Tak hanya memiliki motif yang khas, komunitas batik Daptuis juga memiliki komitmen go green. Warga menggunakan bahan-bahan recycle, seperti sak semen dan plastik bekas yang dikreasikan untuk kemasan.(*)
Fotografer | : Rismauliya Melati Surya (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Adhitya Hendra |