Hukum dan Kriminal

Waspada Love Scamming, Penipuan Berkedok Cinta

Senin, 03 Juli 2023 - 02:24 | 86.78k
Ilustrasi - Love Scamming (Foto: iStock)
Ilustrasi - Love Scamming (Foto: iStock)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Berbicara tentang penipuan, sebenarnya topik ini sudah sering kita amati di sekitar kita. Kita juga tahu bahwa penipuan bukanlah sesuatu yang patut ditiru bahkan dilakukan, tidak ada nilai positif yang didapatkan apabila kita melakukannya.

Berbagai cara yang dilakukan oleh pelaku penipuan untuk melancarkan aksinya, dan hal tersebut dapat berakibat buruk apabila kita tidak menyadarinya. Banyak juga peringatan serta informasi yang akan membahas tentang bahaya penipuan serta bagaimana cara untuk tetap waspada. Namun, bagaimana jika penipuan tersebut “terbalut” oleh siasat romansa?

Advertisement

Kencan virtual akhir-akhir ini menjadi topik hangat perbincangan, menjalin kisah romantis melalui media sosial media atau internet. Berkaitan dengan hal tersebut muncul berbagai situs kencan yang dapat diakses dengan mudah oleh pengguna untuk mencari pasangan sesuai dengan keinginannya.

Penggunaan situs kencan yang fleksibel namun belum ada keamanan serta kredibilitas terhadap informasi pengguna membuat pada penipu melakukan taktik liciknya. Menjadikan situs kencan sebagai arena bermain untuk mencari korban yang paling mudah teperdaya, seperti para remaja, orang yang baru bercerai, dan sebagainya.

Terlebih aktivitas yang dilakukan oleh penipu yang dilakukan secara online membuat mereka dapat menyembunyikan identitas mereka dengan menggunakan identitas palsu, serta apa yang terjadi pun tidak dapat dilihat secara langsung oleh korban. Dengan sisi yang menguntungkan inilah, para pelaku penipuan berkedok cinta makin banyak bermunculan dan bisa terjadi kapan saja.

Penipuan romansa atau love scamming merupakan salah satu bentuk penipuan yang menjadikan romansa sebagai taktik untuk memanipulasi korban dengan tujuan untuk mendapatkan uang atau hal yang menguntungkan lainnya. Ketika korban berhasil dibuat jatuh cinta oleh pelaku dan memberikan kepercayaan, maka disitulah pelaku akan memanfaatkan keadaan untuk mengelabui.

Dikutip dari equifac.co.uk para penipu yang telah berpengalaman akan melancarkan aksinya dengan memutar fakta atau cerita untuk memikat korban mereka. Namun, ada beberapa tanda yang bisa Anda waspadai berkaitan dengan aksi love scamming:

  • Pelaku akan menyarankan Anda untuk memindahkan komunikasi dari situs kencan dan melanjutkannya menggunakan akun media sosial pribadi, melakukan panggilan telepon, dan sebagainya
  • Pelaku akan bertanya banyak hal tentang kehidupan pribadi Anda
  • Pelaku terkadang akan menghindari dalam menjawab pertanyaan pribadi tentang mereka sendiri. Mereka akan mengarang identitas dirinya, dan bahkan detail yang mereka sampaikan terkesan dibuat-buat atau tidak sesuai dengan kenyataannya
  • Pelaku akan mencoba untuk menjalin hubungan dengan cepat. Misalnya, mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang pertama kali ia lakukan, dengan tujuan bahwa Anda akan diakui sebagai orang “special"
  • Ketika hubungan mulai tercipta, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan meminta bantuan keuangan kepada Anda atau menceritakan permasalahan yang berkaitan dengan keuangan kepada Anda dengan mengharapkan rasa empati
  •  Pelaku akan membuat janji temu dengan Anda namun selalu membatalkan atau menunda dengan membuat berbagai alasan, misalnya masalah keuangan
  • Ketika Anda melakukan pencarian profil pelaku secara lebih lanjut, ternyata profil tersebut milik orang lain.

Adapun cara untuk melindungi diri dari penipu berkedok romansa, antara lain:

  1. Jangan membagikan informasi pribadi dan kontak pribadi Anda dengan mudah
  2. Jangan mengirim atau menerima uang dari siapa pun yang Anda temui secara virtual.
  3. Jika ingin mencari pasangan kencan, gunakan situs kencan yang terpercaya
  4. Jangan tak ingin jadi korban penipuan model seperti ini, jangan mudah menaruh kepercayaan pada orang lain, terlebih kepada orang yang dikenal secara online. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES