Siswa SMP Negeri di Gresik Dianiaya Teman hingga Pingsan, Orang Tua Tempuh Jalur Hukum
TIMESINDONESIA, GRESIK – Siswa SMP Negeri di Gresik Jawa Timur berinsial KRAS dilarikan ke rumah sakit usai dihajar oleh temannya satu sekolahan hingga pingsan.
Tak hanya pingsan, siswa berinisial KRAS juga mengalami luka lebam di bagian bibir dan mulut dalam.
Advertisement
Merasa anaknya menjadi korban penganiayaan, sang orang tua akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Dukun.
Kapolsek Dukun AKP Sugiarto ketika dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya laporan tersebut.
"Belum ada laporan ke Kapolsek Pak. Saya konfirmasi dulu ke Kanit," ujar Sugiarto saat dihubungi via whatsapp, Minggu (13/10/2024).
Ketika dikonfirmasi via chat whatsapp, Kanit Reskrim Polsek Dukun Aipda Moh Maksum belum menanggapi.
Jurnalis mencoba menghubungi namun ada tanda centang dua yang berarti pesan sudah dibaca.
Sementara itu, pihak orang tua siswa Sudarno mengaku setelah kejadian dirinya langsung melaporkan kasus ini ke Polsek Dukun pada Jumat (11/10/2024) lalu.
"Jumat kemarin saya langsung membuat laporan ke Polsek Dukun. Pada saat itu langsung diantar visum," ungkap ayah siswa.
Dia menyebut, hingga Sabtu (12/10/2024) sore anaknya masih dirawat inap di Puskesmas Dukun.
Namun hari Minggu (13/10/2024) ini sudah dirujuk ke RS Intan Medika, Karangbinangun, Lamongan, karena kondisi anaknya semakin menurun.
Sudarno membeberkan, kejadian itu bermula saat anaknya mengikuti kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diadakan oleh sekolah.
Anaknya sempat bergurau, namun tiba-tiba ditendang hingga pingsan.
"Awalnya duduk berdampingan. Anak saya melihat ada anak dilempar batu oleh salah seorang siswa. Anak saya lalu bergurau mengusapkan kertas buku ke pipi temannya. Tiba-tiba temannya yang anak Lowayu itu berdiri lalu menendang anak saya sampai pingsan," bebernya.
Dia pun berharap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Dan pihak sekolah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap siswanya. Sebab, dirinya juga mendapat info kalau kejadian ini juga pernah dialami oleh seorang siswi.
"Lah gitu dari pihak sekolah karep e (keinginannya) didamaikan. Ditata yang baik supaya sekolah tidak kena (terdampak). Waduh, mohon maaf kalau anda diposisi saya bagaimana," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Pengelola SMP Dispendik Gresik, Syifaul Qulub ketika dikonfirmasi sudah menerima informasi kekerasan di lingkungan sekolah.
"Sudah," ujarnya, singkat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |