Indonesia Positif

Panen Tebu di BPP Kostratani Kabupaten Lamongan

Senin, 17 Agustus 2020 - 09:28 | 207.46k
Sosok penyuluh dari BPP Model yang setia dampingi petani
Sosok penyuluh dari BPP Model yang setia dampingi petani
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Anak zaman now mungkin tidak lagi menikmati tebu dengan dengan mengunyah ngunyah daging tebu dan menelan air (nira) nya yang terasa manis itu, lalu ampasnya diludahkan (dibuang).

Karena sekarang air nira tebu segar bisa langsung dinikmati setelah diperas dengan alat (mesin) khusus. Biasanya si penjualnya menambahkan bongkahan es batu agar terasa segar dan lebih nikmat bila diminum. Tebu yang digunakan juga khusus yakni dari jenis tebu ijo.

Advertisement

Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis.

bbpp-batu-b.jpg

Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, Salah satu program utama Kementan adalah Kostratani,  BPP menjadi sarana untuk menghubungkan penyuluh dan petani, serta seluruh insan pertanian dapat terhubung secara digital," jelasnya.

Penyuluh adalah garda terdepan. Jika penyuluh semangat, petani juga semangat dan pertanian akan terus terjaga. Karena penyuluh yang semangat akan turun ke lapangan mendampingi petani dan memastikan produksi tetap berlangsung," bebernya.

"BPP Kostratani ini adalah rumahnya penyuluh. Di Kostratani ada data dan informasi yang bisa mereka manfaatkan, Kostratani juga menjadi pusat pengembangan pertanian, dan juga sebagai pusat pembelajaran. Makanya kita perkuat BPP Kostratani dengan pengadaan komputer, modem, dan internet untuk memastikan BPP Kostratani memiliki IT," tuturnya.

BPP Sugio Model Kostratani yang sarat dengan berbagai potensi pertanian salah satu diantaranya perkebunan dengan  komoditas yang banyak dikembangkan adalah tebu. Penyuluh Pertanian Lapangan Ismawan, SP yang tidak pernah mengenal lelah terus terjun kelapangan memberi motivasi kepada para petani tebu.

Jerih payah yang dilakukan memberi hasil kelompoktani Sido Rukun Sidowayah Desa Lawanganagung melakukan panen tebu seluas 50 H.

Tingginya permintaan  memaksa Ketua Kelompoktani Sido Rukun Sidowayah Haris Sutiono harus mencari lahan dan bibit tebu yang berkualitas termasuk merawatnya dengan baik, dikasih pupuk, air agar tersedia dan selalu di awasi disaat jelang panen. Hanya saja kendala sekarang banyak pemilik lahan enggan untuk disewa laham tebunya. 

Budi Purnomo petani tebu klompok tani Sidorukun Sidowayah Desa Lawanganagung, kecamatan Sugio, mengatakan bahwa kebun tebu miliknya luas setiap / Ha dapat menghasilkan produksi tebu 1000 Kw. 

Kebutuhan bibit tebu per hektar antara 60 sampai 80 kwintal, dapat dipanen setelah berumur satu tahun. Budi melanjutkan bahwa /kwintal di beli pabrik dengan harga Rp 64.000. Dengan demikian /Ha  dapat menghasikan uang sebesar Rp 64 juta.

Dikurangi biaya garap, biaya pupuk, biaya tebang sama biaya angkut tersisa Rp 37 juta. Jadi hasil bersih per hektar mampu mencapai Rp 37 juta. 

bbpp-batu-c.jpg

Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, mengatakan dalam upaya membangun kesejahterahan petani termasuk di dalamnya petani tebu, dan memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat di Kecamatan Sugio.

Keberadaan BPP Sugio harus terus melakukan terobosan dan inovasi baru, oleh karena itu perlu dilakukan percepatan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia pertanian.

Mudah mudahan dengan hadirnya BPP Kostratani akan juga memberikan harapan untuk pertanian yang lebih baik lagi buat Kecamatan Sugio, juga buat para petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES