Lestarikan Budaya Indonesia, UM Jember Gelar Lomba Batik Nasional

TIMESINDONESIA, JEMBER – Budaya asli Indonesia kian lama tergerus oleh budaya barat. Kaum muda yang seharusnya melestarikan, lebih suka memakai budaya barat salah satunya dalam hal berpakaian. Untuk tetap melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik, Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) menyelenggarakan Lomba Batik Nasional.
Bertema “Merdeka Bersama Kampus Biru UM Jember”, lomba diadakan via Zoom.
Advertisement
Sebanyak 175 peserta mengikuti lomba tersebut. Para peserta berasal dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan ada yang berasal dari Malaysia.
Ketua Ikatan Alumni UM Jember Toni Herlambang, sebagai pihak penyelenggara lomba mengatakan bahwa lomba ini diadakan agar masyarakat lebih produktif di tengah kondisi pandemi.
“Sekarang ini kan sekolah dan perkuliahan belum efektif. Jadi pelajar dan mahasiswa masih banyak di rumah,” ujarnya.
Lomba tersebut dibagi menjadi tiga kategori yaitu pelajar, mahasiswa, dan umum.
Toni menjelaskan teknis pelaksanaan lomba yaitu di hari pertama semua peserta wajib bergabung dalam aplikasi Zoom untuk mendapat pengarahan tata tertib lomba dan ketentuan waktu.
Para peserta diberi waktu 3 jam untuk menggambar batik di kertas A3.
Dari babak pertama, diambil 7 peserta yang lolos dari masing-masing kategori untuk selanjutnya mempresentasikan hasil karyanya di hari kedua.
Toni menekankan kepada para peserta untuk menjaga keorisinilan karya.
"Jangan sampai karya hasil jiplakan orang lain," tegasnya.
Juri untuk lomba tersebut yakni Dr. H. Komarudin Kudiya S.Ip., M.Ds., Pengurus Pusat YBI (Yayasan Batik Indonesia), Wirasno pemilik hak paten “Batik Canting Wira”, dan Arty pemilik Batik Arty Gresik.
Akhmad Faisal, peserta peraih juara 2 kategori umum mengaku senang bisa berkontribusi dalam lomba seperti ini. Sebelum menggambar batik, pria asal Pekalongan tersebut mengobservasi terlebih dulu tentang potensi, pariwisata, dan landmark yang ada di Kabupaten Jember.
“Saya beri warna dominan biru yang melambangkan UM Jember," akunya sebagai trik jitu agar karyanya dilirik juri.
Tak hanya seorang diri, guru prakarya itu juga turut mengikutsertakan tiga siswanya yang juga menyabet juara pada kategori pelajar.
Kesan lain disampaikan oleh Muchammad Ilham Najib, peraih juara 1 kategori pelajar. Dia mengaku sangat tertantang karena pengerjaan yang hanya dibatasi waktu tiga jam.
“Biasanya kita menyelesaikan 1 lembar batik bisa memakan waktu lebih dari sehari, ini kita hanya dibatasi waktu 3 jam," tuturnya.
Tak berhenti sampai di sini, Ilham berharap agar lomba seperti ini digelar setiap tahun.
Sebagai apresiasi untuk para pemenang, karya akan dipajang di Universitas Muhammadiyah Jember.
“Rencana memang ingin kita pajang tapi masih mencari tempat yang pas dimana," ujarnya. (*)
Untuk menyaksikan presentasi Lomba Batik Nasional UM Jember bisa klik di-link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=V5xnoBNTlRU&feature=youtu.be
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rochmat Shobirin |