Indonesia Positif

SiJum Berkolaborasi dengan Yayasan Tunanetra Muslim Klaten

Rabu, 30 Maret 2022 - 21:07 | 60.69k
Ketua Yayasan Tunanetra Muslim Klaten Sugianto bersama Tim ayobuatbaik.com. (Foto: SiJum for TIMES Indonesia)
Ketua Yayasan Tunanetra Muslim Klaten Sugianto bersama Tim ayobuatbaik.com. (Foto: SiJum for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KLATEN – Yayasan Nasi Jumat Indonesia (SiJum) berkolaborasi dengan Yayasan Tunanetra Muslim Klaten dalam membina masyarakat muslim tunanetra yang berada di wilayah Klaten.

Ketua Yayasan Tunanetra Muslim Klaten Sugianto, mengungkapkan, Yayasan Tuna Netra Muslim yang terletak di Tegallrejo RT 07 RW 06, Gatak Delanggu, Kabupaten Klaten,  ini berdiri sejak tahun 2011. Hingga sekarang, yayasan ini belum memiliki gedung sendiri yang digunakan untuk berbagai pusat kegiatan.

Advertisement

“Untuk sementara sebagai pusat kegiatan kami masih menggunakan rumah warga yang disewa yayasan,” kata Sugianto dalam keterangan yang diterima Kamis (31/3/2022).

Sugianto menjelaskan, di yayasan ini anggotanya akan dibina untuk melakukan berbagai kegiatan positif seperti baca dan menghafal ayat-ayat Alquran, pengajian rutin, dan menjadi tukang pijat sebagai unit usaha yayasan.  

Sebelum pandemi, Sugianto menjelaskan, kegiatan keagamaan tersebut rutin dilakukan para jamaah. Namun, semenjak pandemi muncul, pengajian hanya dilakukan sebulan sekali tepatnya pada hari Rabu setiap minggu kedua.  Hal ini dilakukan karena imbauan dari pemerintah untuk mengurangi risiko naiknya kasus positif Covid-19. 

Dia menyebutkan, anggota Yayasan Tuna Netra Muslim Klaten merupakan para lansia termauk dirinya sendiri juga merupakan seorang tunanetra.

Pria berusia 69 tahun ini menceritakan, awal mula terbentuknya Yayasan Tuna Netra Muslim Klaten dimulai dari perkumpulan para lansia yang berjumlah 11 orang untuk melakukan pengajian rutin di tahun 2002. 

“Seiring dengan berjalannya waktu, anggota pengajian terus bertambah sehingga kami berinisiatif untuk membuat Yayasan Tunanetra Muslim Klatenini,” ungkapnya. 

Untuk mendapatkan perlindungan hukum, komunitas ini mengajukan akta notaris ke pemerintah supaya menjadi yayasan yang sah dengan nama Yayasan Tuna Netra Muslim Klaten. Akhirnya, pada 22 Februari 2011, yayasan ini disahkan menurut badan hukum Indonesia.   

Sugianto menyebutkan, penyandang tunanetra di yayasan ini sebanyak 65 orang dan didominasi oleh anggota berusia antara 30-69 tahun.  “Hingga saat ini kami belum memiliki donatur tetap sehingga kegiatan yang dilakukan hanya sebatas pengajian kecil-kecilan antaranggota,” ucapnya. 

Dikarenakan belum memiliki donatur tetap, pada setiap perkumpulan tersebut yayasan ini mengadakan iuran untuk setiap hari sebanyak Rp 2.000. 

Kolaborasi baik antara Yayasan Nasi Jum'at Indonesia (SiJum) dan Yayasan Tunanetra Muslim Klaten ini disambut baik oleh Sugianto. Untuk kedepannya, ia berharap akan ada kolaborasi-kolaborasi baik berikutnya demi terciptanya keberlangsungan hidup dengan yayasan yang dipimpinnya.

"Saya bersyukur sekali, baru kali ini bertemu dengan pengurus SiJum secara langsung.  Pertemuan ini diharapkan SiJum bisa ikut serta andil amal ke yayasan kami.  Bentuknya terserah, pasti kami terima. Selain itu, kami juga mau mengadakan pelatihan pijat seluruh anggota yayasan,” harap dia..

Dalam pertemuannya bersama tim Ayobuatbaik.com, Sugianto berpesan kepada para penyandang tunanetra, bahwa tunanetra memang seperti orang asing dan masyarakat yang memandangnya merasa aneh.

Apalagi, lanjut dia, jika tunanetra tersebut tidak mengenyam pendidikan untuk keluar ke masjid saja mungkin merasa minder atau takut. Namun, jika sudah mengetahui soal ilmu agama pasti mereka tidak takut.

”Itu bukti hidayah dari Allah SWT yang memberikan jalan di dunia dan akhirat ," pungkas Sugianto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES