Di Tengah Maraknya E-book, Perpustakaan di Jombang Tetap Eksis

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Tak tergerus oleh zaman, eksistensi dan minat masyarakat berkunjung untuk membaca di Perpustakaan Kabupaten Jombang masih tinggi.
Nampaknya di era gempuran dunia digital hingga munculnya E-book tak banyak mempengaruhi masyarakat yang cinta akan dunia literasi. Mereka masih antusias untuk membaca buku di perpustakaan.
Advertisement
Iya, daya tarik perpustakaan memang berbeda dan lebih asik saat menikmati setiap kosa kata yang ada di dalam buku yang dibaca. Seperti yang dilakukan oleh Nadia Clarisa (16) siswi SMAN 1 Jombang ini lebih suka menghabisakan waktu di Perpustakaan Jombang ketimbang membaca e-book di rumah.
"Hapir setiap hari ke sini, apalagi jika ada tugas sekolah. Suasananya enak dan nyaman saat baca buku," kata Nadia kepada TIMES Indonesia, Jum'at (17/6/2022).
Pengunjung Pepustakaan Jombang Mencapai 200 Orang Per Hari
Berdasarkan data dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang jumlah pengungjung di Balai Perpustakaan Mastrib mencapai 200 orang per hari. Hal ini dipengaruhi oleh kasus Covid-19 yang semakin melandai hingga jumlah pengunjung semakin meningkat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang, Suwignyo mengatakan, sejak kasus Covid-19 melandai, minat baca masyarakat meningkat, dibuktikan dari jumlah pengunjung yang bertambah setiap hari.
“Sekarang sudah normal. Bisa tembus sampai 200 orang per hari,” kata Suwignyo.
Pada tahun 2021, pihaknya masih memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung. Saat itu, maksimal jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk ke perpustakaan hanya 20 orang saja.
Di luar angka itu, pengunjung diminta menunggu di luar sembari menunggu pengunjung lain selesai. “Paling banyak saat itu mungkin 100 pengunjung,” kata Suwignyo lagi.
Dari akumulasi tahunan, kunjungan tahun 2021 sebanyak 25.699 orang. Jumlah itu meningkat dari tahun 2020 yang hanya sekitar 17.000 orang. Sementara jumlah pengunjung pada tahun 2022 ini masih belum dilakukan perekapan.
Selain karena faktor kasus Covid-19 yang melandai, Suwignyo menyebutkan, stok jumlah buku yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang juga mempengaruhi tingkat animo masyarakat untuk berkunjung.
Tersedia 13.019 E-book Gratis di Perpustakaan Jombang
Saat ini, total koleksi buku cetak yang dimiliki ada 33.760 eksemplar. Kemudian, ditambah koleksi buku digital yang bisa diakses secara gratis sebanyak 13.019 eksemplar.
“Pengunjung juga bisa memilih ingin baca versi cetak atau digitalnya,” imbuhnya.
Dia menambahkan, untuk pengadaan buku sendiri menggunakan metode quisioner kepada pembaca. Mereka bisa melakukan ‘request’ atau mencatat buku yang mereka inginkan. Kemudian, jumlah peminat paling banyak akan dibeli dinas.
“Kalau selama ini paling banyak. Kita beli bukunya Gramedia karena paling banyak request dari sana,” terangnya.
Selain buku terbitan nasional, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang ini terdapat pula buku hasil terbitan lokal yang diadakan setiap tahunnya. Yakni penerbit Andi Kepik yang kerap menyediakan buku lokal.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |