Pemkab Mojokerto Gelontor Rp 18 M untuk Pembangunan Jamban Sehat

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pemkab Mojokerto mengucurkan bantuan sosial (Bansos) jamban sehat senilai Rp 18 Miliar kepada 5.598 KK di 18 Kecamatan. Bansos ini menyasar para keluarga yang belum memiliki jamban yang layak. Pemkab Mojokerto menargetkan menargetkan dengan anggaran itu seluruh desa di Kabupaten Mojokerto bisa berstatus open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan tahun ini.
Bantuan ini telah diserahkan secara stimulan oleh Bupati Ikfina kepada perwakilan penerima jamban sehat di Balai Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu. Penyerahan bantuan jamban sehat itu juga dihadiri Jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Pimpinan Bank Jatim, Kepala DPRKPP Kabupaten Mojokerto Rachmat Suharyono, Forkopimca Mojoanyar, Kades Kepuhanyar, Kades Gebangmalang, TP PKK Kecamatan Mojoanyar dan Ketua Forum Kabupaten Sehat.
Advertisement
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan bahwa dari total anggaran 18 miliar itu, Pemkab memploting masing-masing penerima mendapatkan Rp. 3,1 juta untuk pembangunan jamban sehat.
"Dengan rincian Rp. 2,1 juta untuk biaya bahan bangunan dan Rp. 1 juta untuk pekerja. Bupati Ikfina juga melakukan peninjauan secara langsung ke beberapa rumah warga dan toko bangunan di Desa Kepuhanyar. Hal itu untuk memastikan proses pembangunan berjalan dengan baik," ungkap Ikfina dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).
"Jadi tadi kita sudah lihat dilapangan, kita sudah tinjau ke toko bahan bangunan. Dan betul-betul dibuat sesuai standar yang bagus," sambungnya.
Ikfina menilai proses pembangunan jamban semuanya sudah mengalami progres yang baik. Pengiriman bahan bangunan pun sudah siap 51 persen. "Jadi sudah siap bangun dan tinggal nunggu progresnya semoga dengan cepat," terangnya.
Dalam proses pembangunan jamban itu, lanjut Ikfina, pihaknya melibatkan partisipasi masyarakat untuk penyedia bahan bangunannya maupun tenaga kerjanya.
"Karena kegiatan ini bukan hanya pembangunan jamban tetapi semacam padat karya. Jadi kita memanfaatkan tenaga kerja lokal dan penyedia barang yang ada di lokasi pembangunan," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |