Indonesia Positif

Sinergi Kementan Bersama TNI  Tingkatkan Produksi Pertanian di Jawa Timur

Kamis, 24 Oktober 2024 - 12:52 | 15.49k
Catur Puryanto, Katimker Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur ketika memberikan sambutan di Kodim 0819/Pasuruan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Catur Puryanto, Katimker Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur ketika memberikan sambutan di Kodim 0819/Pasuruan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Batu), bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya dan Kodam Jaya terus berkomitmen dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi bagi pendamping lapang.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendamping lapang (Babinsa) dalam membimbing petani dalam penggunaan pompa air secara efektif, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur irigasi. 

Advertisement

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, terus menekankan bahwa program Kementerian Pertanian saat ini bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.

“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” ungkap Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan kolaborasi antara Kementan dan TNI dalam program PAT akan mempercepat pencapaian kedaulatan pangan.

Kodim-0819-Pasuruan.jpg

“TNI khususnya babinsa di lapangan bekerjasama dengan penyuluh dan petani dalam penanganan keterbatasan air untuk tanaman padi di lapangan yang diatasi dengan pompanisasi dari air di sungai, waduk maupun sumber air lainnya," sebut Santi.

Kegiatan pelatihan tatap muka kali ini dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan, Kediri dan Kota Bekasi.

Di Kabupaten Pasuruan, sebanyak 200 Babinsa dari 20 Koramil mengikuti pelatihan ini pada Rabu (23/10).

Dandim 0819/Pasuruan, yang diwakili oleh Kasdim 0819/Pasuruan, Teguh Heri Wignyono, menekankan pentingnya peran Babinsa dalam mendukung program pompanisasi. 

“Bidang teritorial, kami sebut sebagai ‘tong sampah’ secara positif karena mencakup semua bidang. Pompanisasi ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita. Apa yang bisa kita lakukan harus kita lakukan,” tegas Kasdim.

Kodim-0809-Kediri.jpg

Senada dengan hal tersebut, Dandim 0809/Kediri, Aris Setiawan, berharap Babinsa dapat menjalankan peran secara maksimal dalam mendampingi petani di wilayah masing-masing. “Kami berharap tidak ada kendala dalam penerapan di lapangan,” ujarnya. Di Kabupaten Kediri, pelatihan diikuti oleh 264 babinsa.

Kepala BBPP Batu, melalui Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur, Catur Puryanto berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas Babinsa dalam mendukung program pompanisasi. 

“Kami berharap dengan ilmu dan keterampilan yang diperoleh, Babinsa dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan metode blended learning, meliputi pelatihan daring, on the job training, dan tatap muka. Materi pelatihan meliputi teknik pengoperasian pompa air, perawatan, hingga strategi pendampingan petani.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para Babinsa dapat menjadi ujung tombak dalam suksesnya program pompanisasi. Keterlibatan TNI dalam program ini menunjukkan sinergi yang kuat antara sektor pertanian dan pertahanan dalam membangun ketahanan pangan nasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES