Indonesia Positif Universitas Islam Malang

LPIK Unisma Gelar KISWA: Nasionalisme Pemuda dalam Dinamika Pemikiran Aswaja

Kamis, 21 November 2024 - 15:10 | 12.61k
Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang digelar LPIK Unisma Malang menghadirkan Asfin Mustikawan, M.Pd, ketua ISNU Kota Malang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang digelar LPIK Unisma Malang menghadirkan Asfin Mustikawan, M.Pd, ketua ISNU Kota Malang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Islam Malang melalui Lembaga Pengkajian Islam dan Keaswajaan (LPIK) menyelenggarakan Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (KISWA) dengan tema "Nasionalisme Pemuda dalam Dinamika Pemikiran Aswaja."

Acara yang digelar pada Rabu (20/11/2024) itu bertempat di lantai 2 Gedung Al-Ghazali yang dihadiri oleh 40 peserta baik dosen maupun mahasiswa.

Advertisement

Ketua LPIK, Imam Syafi’i, menegaskan pentingnya peran pemuda dalam mencintai bangsa. Menurutnya, generasi muda saat ini cenderung acuh terhadap nilai-nilai nasionalisme. "Nasionalisme adalah harga mati bagi NU, khususnya bagi dosen dan mahasiswa UNISMA. Dengan karakter Aswaja, kita dapat meningkatkan semangat nasionalisme di era digital ini," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Imam juga mengajak para peserta untuk tidak hanya memahami, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan sehari-hari. Ia menambahkan bahwa pemuda sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan Indonesia tetap berada pada jalur yang benar menuju kemajuan dan keberkahan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Ketua-LPIK-Bapak-Imam-Syafii.jpg

Kajian ini menghadirkan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Malang, Asfin Mustikawan, M.Pd., sebagai pemateri. Dalam paparannya, Asfin menyoroti pentingnya implementasi nilai-nilai Aswaja dalam setiap aspek kehidupan. "Kaidah al-muhafadhatu 'ala qadimi al-shalih wa al-akhdu bi al-jadidi al-aslah mengajarkan kita untuk menjaga tradisi baik yang sudah ada sembari menerima inovasi baru yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan konsep continuous quality improvement,” ujarnya.

Lebih lanjut, Asfin menjelaskan pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang saat ini dimiliki Indonesia. Jika dikelola dengan baik, bonus ini akan menjadi aset besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. "Namun, jika diabaikan, bonus ini bisa berubah menjadi bencana demografi yang membawa dampak negatif bagi bangsa," jelasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta dan pemateri. Peserta diajak untuk menggali lebih dalam peran nilai-nilai Aswaja dalam membangun karakter nasionalisme. Harapannya, melalui kajian ini, semangat nasionalisme generasi muda semakin meningkat, sehingga mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berakhlak mulia. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES