Breadcrumbing: Perhatian Berujung Ketidakpastian, Ini Tanda-Tandanya
TIMESINDONESIA, BLITAR – Mendapat banyak perhatian dari seseorang adalah hal yang menyenangkan, bukan? Namun, bagaimana jadinya jika perhatian dan gombalan manis tersebut, hanyalah trik dan gombalan semata yang berujung pada pelarian dan penyelamatan? Tahukah bahwa perilaku tersebut disebut sebagai breadcrumbing. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan breadcrumbing?
Mungkin istilah Breadcrumbing ini asing bagi sebagian orang. Namun, tanpa disadari, rupanya tidak sedikit orang yang mengalami hal tersebut.
Advertisement
Melansir dari berbagai sumber, breadcrumbing adalah kondisi mempermainkan atau memanipulasi sisi emosional seseorang dengan memberikan harapan palsu serta perhatian, tanpa memberikan kepastian yang jelas dalam suatu hubungan. Fenomena breadcrumbing ini biasanya terjadi di dunia kencan online. Adapun motif yang dilakukan pelaku breadcrumbing masih belum jelas dan bisa dikatakan hanya iseng melakukan hal tersebut. Sekilas, perilaku ini mirip dengan ghosting. Namun, rupanya ini adalah dua hal yang berbeda.
Ilustrasi - Breadcrumbing (FOTO: Healthline/Pinterest)
Ghosting biasanya dilakukan oleh seseorang untuk mengakhiri hubungan secara sepihak, dengan tiba-tiba pergi dan tanpa kabar apa pun. Sedangkan Breadcrumbing adalah perilaku menipu dengan cara memberikan perhatian kecil kepada seseorang untuk mendapatkan daya tarik.
Pelaku breadcrumbing atau bisa disebut sebagai breadcrumber umumnya melancarkan aksinya melalui pesan, melakukan panggilan telepon atau memberikan likes di akun media sosial. Saat si target menunjukkan tanda-tanda ketertarikan alias baper, si breadcrumber bisa saja tiba-tiba menghilang tanpa jejak seolah olah tidak pernah terjadi apapun. Intinya, pelaku tersebut hanya merayu dan mencari perhatian, bukan bermaksud menjalin hubungan yang serius.
Lebih bahayanya lagi, bisa saja pelaku Breadcrumbing juga menjadikan targetnya sebagai bahan pelampiasan atau rencana cadangan, ketika hubungan pelaku dengan pasangan aslinya tidak berjalan dengan baik.
Nah, berikut ini beberapa tanda breadcrumbing yang perlu diketahui agar tidak menjadi fenomena target breadcrumbing. Dirangkum dari berbagai sumber, ini beberapa tanda breadcrumbing yang perlu diketahui:
1. Kerap melontarkan pujian
Breadcrumber atau pelaku Breadcrumbing umumnya melontarkan pujian dan gombalan kepada para targetnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perhatian agar korbannya merasa tersanjung dan senang terhadapnya.
2. Antusias di media sosial
Biasanya pelaku Breadcrumbing sangat antusias memberikan emoji suka atau memberikan komentar saat target memposting foto atau story. Namun, jika si target ini mengirimkan pesan dan menghubungi pelaku, pelaku Breadcrumbing malah tidak merespon dengan cepat.
3. Enggan berkomitmen
Umumnya pelaku Breadcrumbing tidak serius jika mengajak target untuk bertemu atau mengobrol. Seperti menonton film, makan malam atau sekedar hang-out ke kedai kopi. Namun, si pelaku ini tidak menentukan waktu yang pas untuk bertemu dengan target. Meski begitu, pelaku tersebut bisa saja berpura-pura sangat antusias untuk melaksanakan kencan. Intinya, pelaku Breadcrumbing tersebut tidak benar-benar serius untuk bertemu dan hanya omong kosong belaka. Sebaliknya jika si target ingin mengajak bertemu, pelaku tersebut mempunyai banyak dalih atau alasan untuk enggan bertemu dengan target karena nantinya enggan berkomitmen ke arah yang lebih jelas.
4. Suka memberi harapan palsu
Pelaku Breadcrumbing juga suka memberikan harapan yang palsu. Di satu waktu saja si target ini merasa dihargai dan diutamakan. Namun hari selanjutnya, pelaku bersikap tiba-tiba cuek, tidak memperhatikan dan membuat target merasa terabaikan.
5. Pura-pura perhatian
Ini adalah salah satu taktik pelaku Breadcrumbing untuk memikat seseorang. Pelaku yang melakukan Breadcrumbing bisa sangat perhatian, peduli dan tertarik dengan target. Ketika pelaku mendapatkan respon yang sama atau diberi perhatian oleh target maka sikap pelaku bisa tiba-tiba berubah. Pesan dari target mungkin hanya dijawab singkat dan sederhana, atau bahkan pelaku tidak mengirimkan pesan selama berhari-hari.
6. Melakukan komunikasi tidak secara rutin
Umumnya pelaku Breadcrumbing hanya sekedar melakukan pendekatan tapi jarang mengabari. Bahkan terkadang pelaku hanya mengirimkan pesan jika pelaku merasa kesepian saja. Kendati demikian, pelaku tidak mengabari target tapi rupanya pelaku bisa meng-like postingan yang diunggah target dan membalas komentar di postingan-postingan target.
7. Tidak mementingkan perasaan
Setelah menghilang selama berhari-hari, pelaku Breadcrumbing bisa saja muncul kembali ke hadapan target. Namun si pelaku berusaha untuk tidak memberikan alasan yang jelas atas apa yang telah dilakukan. Bahkan si pelaku tersebut bersikap biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Disini sudah terlihat jelas bukan, bahwa si pelaku Breadcrumbing tidak mengedepankan perasaan target.
Itulah dia tanda-tanda seseorang melakukan breadcrumbing. Jika Anda mendapatkan seseorang dengan ciri-ciri di atas, segera jauhi. Waktu Anda sangat percuma untuk seseorang yang tidak menghargai anda. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |