Kesehatan

Swedia Melaporkan Kasus Pertama Varian Baru Cacar Monyet di Luar Afrika

Jumat, 16 Agustus 2024 - 08:55 | 31.66k
Ilustrasi virus cacar monyet. WHO menetapkan kasus cacar monyet yang menyebat di Afrika sebagai ancaman kesehatan global.
Ilustrasi virus cacar monyet. WHO menetapkan kasus cacar monyet yang menyebat di Afrika sebagai ancaman kesehatan global.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Swedia mencatatkan kasus pertama varian cacar monyet (mpox) yang lebih menular di luar Afrika, seperti dilaporkan oleh media setempat pada Kamis (15/8/2024).

"Kasus ini merupakan yang pertama kali terdeteksi di luar benua Afrika," ucap Pejabat sementara Direktur Jenderal Otoritas Kesehatan Masyarakat Swedia, Olivia Wigzell.

Advertisement

Pasien yang terinfeksi dilaporkan mencari perawatan medis di wilayah Stockholm dan dinyatakan positif terinfeksi varian cacar monyet yang lebih menular, dikenal sebagai varian 1 (clade 1).

Otoritas Kesehatan Masyarakat Swedia menyebutkan bahwa pasien tersebut terinfeksi virus selama tinggal di daerah di Afrika yang tengah dilanda wabah besar. Varian ini, yang saat ini menyebar di Republik Demokratik Kongo dan beberapa wilayah Afrika lainnya, dianggap lebih menular dan berpotensi lebih mematikan dibandingkan dengan varian "clade 2" yang memicu wabah global sejak 2022.

Ahli epidemiologi Swedia, Magnus Gisslen, menyatakan bahwa risiko penyebaran di Swedia cukup tinggi, terutama bagi mereka yang baru kembali dari daerah dengan wabah aktif.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam mendeteksi dan menangani kasus-kasus baru untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Meski ada obat antivirus yang dapat digunakan untuk kasus-kasus berat, pengobatan lainnya hanya bersifat simptomatik.

Gisslen menambahkan bahwa meskipun adanya kasus ini perlu ditanggapi dengan serius, sistem kesehatan Swedia memiliki kapasitas yang memadai untuk mendeteksi dan mengendalikan penyebaran virus tersebut.

"Namun, tentu saja, adanya kasus ini adalah sesuatu yang harus kita tanggapi dengan serius, dan mungkin terjadi penyebaran tertentu di sini,".

“Penting bagi kita untuk menemukan kasus-kasus yang akan muncul, jika ada, sehingga kita dapat menanganinya dengan cara yang benar agar tidak terjadi penyebaran,” kata ahli epidemiologi tersebut.

Sehari sebelumnya Badan Kesahatan Dunia (WHO) menyebut wabah cacar monyet sebagai wabah yang mengancam secara global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES