Cegah Risiko Penyakit Mematikan dengan Deteksi Dini Obesitas

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para dokter penyakit dalam menekankan pentingnya deteksi dini obesitas sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit tidak menular.

Deteksi dini dapat dilakukan dengan rutin memantau berat badan, mengukur tinggi badan, serta mengawasi asupan gula, garam, dan lemak.

Advertisement

Terkait hal ini, Dr. Eva Susanti, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Kementerian Kesehatan, menyarankan penggunaan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk memantau risiko obesitas, di mana IMT dihitung dengan membagi berat badan dengan tinggi badan.

Menurut Kementerian Kesehatan, IMT normal bagi orang Indonesia berkisar antara 18,25 hingga 25. Mereka yang memiliki IMT antara 25,1 hingga 27,0 tergolong kelebihan berat badan ringan, sementara IMT di atas 27 menunjukkan kelebihan berat badan tingkat berat.

Selain itu, Eva juga menganjurkan untuk rutin mengukur lingkar perut, dengan ukuran normal 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria.

"Hal ini penting karena obesitas dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, gangguan suasana hati, dan hipertensi," ucapya, seperti dikutip dari ANTARA.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia meningkat dari 10,5 persen pada tahun 2007 menjadi 21,8 persen pada tahun 2018.

Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah mengintensifkan edukasi kesehatan, memperluas layanan deteksi dini, dan mempermudah akses masyarakat ke fasilitas kesehatan.

Selain itu, pemerintah juga mengampanyekan gaya hidup sehat dan memperkenalkan pedoman makan seimbang melalui program "Isi Piringku."

Pedoman ini mengajarkan pentingnya mengatur proporsi makanan dengan setengah piring diisi sayuran dan buah, serta setengah lainnya dengan makanan pokok dan lauk pauk. Selain itu, dianjurkan juga untuk minum delapan gelas air per hari, berolahraga 30 menit setiap hari, dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.