Kesehatan

Mitigasi Bencana di Pesantren dan Madrasah, LPBI PCNU Kota Malang Gaungkan SPAB

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:56 | 24.94k
Sarasehan
Sarasehan "Mitigasi Bencana bagi Lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah" pada Kamis, (30/1/2025). (Foto: Irul/TIMES INDONESIA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ikhtiar meningkatkan kesadaran terhadap potensi bencana, LPBI PCNU Kota Malang menggelar sarasehan "Mitigasi Bencana bagi Lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah". Acara ini berlangsung pada Kamis, (30/1/2025). 

Even dalam rangkaian Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU ini menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR), serta DPRD Kota Malang. Acara dihelar di Kantor PCNU Kota Malang.

Advertisement

Ketua panitia peringatan Hari Lahir (Harlah) NU ke-102, Prof. Agus Maimun, secara resmi membuka kegiatan ini mewakili PCNU Kota Malang. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan di lingkungan pesantren dan madrasah. Apalagi mengingat mayoritas bangunannya berada di kawasan padat penduduk.

SPAB: Program Edukasi Mitigasi di Ponpes dan Madrasah

Sarasehan ini menjadi langkah awal pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di lingkungan madrasah dan pondok pesantren. "Program ini untuk membangun kesiapan institusi pendidikan dalam menghadapi bencana, baik yang bersifat alam maupun non-alam," ucap Chilmi Wildan, ketua LPBI NU Kota Malang.

Sementara, perwakilan BPBD Kota Malang menegaskan bahwa mitigasi bencana harus dimulai dengan edukasi dini dan pemetaan daerah rawan bencana di setiap lembaga pendidikan. Dengan adanya peta rawan bencana, pengelola madrasah dan pesantren dapat lebih siap dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Petugas dari satuan DAMKAR Kota Malang juga memberikan pelatihan terkait bahaya kebakaran, penyebab utama insiden kebakaran, serta langkah-langkah evakuasi yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di lingkungan pendidikan. 

Para peserta juga diperkenalkan dengan berbagai jenis benda yang mudah tersulut api serta cara mencegah risiko kebakaran sejak dini.

Dukungan DPRD Kota Malang

Selain aspek edukasi, DPRD Kota Malang turut memberikan perhatian terhadap kebijakan penanganan bencana di lingkungan pendidikan. Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi, menyampaikan bahwa pemerintah siap memfasilitasi pelatihan mitigasi serta pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) melalui pokok pikiran (Pokir) dewan.

Diharapkan, dengan adanya program ini, setiap lembaga pendidikan berbasis pesantren dan madrasah dapat memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai potensi bencana. 

Kolaborasi antara BPBD, DAMKAR, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES