Resensi

Kemenag RI Imbau Umat Muslim Shalat Istisqa untuk Akhiri Musim Kemarau 

Jumat, 15 September 2023 - 17:28 | 40.96k
Ilustrasi shalat istiqa.
Ilustrasi shalat istiqa.

TIMESINDONESIA, JAKARTAMusim kemarau tahun ini membuat polusi udara semakin menjadi. Polusi udara bisa mereda setelah hujan turun. Kemenag RI mengimbau umat Islam untuk melaksanakan shalat istiqa

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan diperkirakan hujan akan turun pada Oktober. Itupun hanya dibeberapa daerah di Indonesia. 

Advertisement

"Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Kata Menag, shalat ini merupakan salah satu ikhtiar sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT. "Ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin," tegasnya. 

Shalat Istiqa 

Sesuai dengan namanya, al-istisqa' ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fiqh mendefinisikan Salat Istisqa' sebagai salat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat Istisqa' pernah dilakukan pada zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan: “Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya. (HR. Imam Ahmad)

Tata cara Shalat Istisqa

1. Pelaksanaan shalat Istisqa' sama dengan shalat Idulfitri/Iduladha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir 7 kali pada rekaat pertama, dan 5 kali takbir pada rekaat kedua. Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam;

2. Khatib menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idulfitri/ Iduladha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES