Sang Merah Putih Adalah Bendera Kecintaan Nabi Muhammad SAW

TIMESINDONESIA, MALANG – Bangsa Indonesia memiliki bendera berwarna merah putih yang merupakan simbol negara. Bendera ini disebut sebagai Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih, Sang Merah Putih, Merah Putih, atau Sang Dwi Warna (dua warna). Bendera Merah Putih ini tentunya merangkum nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, dan nasionalisme.
Selain itu, Bendera Merah aputih juga mempunyai makna khusus. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia. Sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya pun saling melengkapi dan menyempurnakan. Maka, bendera itulah menunjukkan bahwa Indonesia akan berjaya.
Advertisement
Namun siapa sangka dibalik itu semua, menurut pengurus Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU, ternyata pusaka merah putih ini memiliki sebuah hadis, Merah putih sendiri merupakan warna kekhasan dari Rasulullah SAW. Bahkan, merah putih adalah warna dasar yang diberikan secara khusus oleh Allah SWT untuk Rasulullah.
Tentunya warna merah putih ini memiliki nilai maupun filosofi yang terdalam yang harus terus diperkenalkan dan dilestarikan. Rasulullah SAW menggunakan kedua warna ini untuk bendera khas ataupun simbol Islami yang melekat dan mempunyai kandungan makna yang dapat digunakan semua orang tanpa memandang agama, suku, bangsa dan status.
Para ulama berjuang untuk mengenalkan Sang Saka Merah Putih sebagai bendera Rasulullah SAW kepada bangsa Indonesia dengan mengajarkannya kembali sejak Abad Ketujuh Masehi atau abad kesatu Hijriah. Masa ini bertepatan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Para ulama seperti Imam An-Nawawi dan lain-lain banyak menafsirkan bahwa merah dan putih itu merupakan simbol emas dan perak. Simbol emas perak itu merupakan simbol kemenangan dan kejayaan. Oleh karena itu pada masa dahulu Rasulullah Saw menggunakan bendera dan panji merah putih untuk mendapatkan kemenangan di mana harta ghanimah yang didapat terdiri dari emas dan perak.
Mengutip ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, 2001, vol. 6, warna merah adalah dua warna yang menjadi perbendaharaan terbesar, diikuti dengan bagian kalimat di penghujung akhir yang berkonklusi pada peperangan. Rasulullah Saw meminta kepada Allah agar umat selalu menang dalam peperangan. Tentunya dalam peperangan dua warna inilah yang menjadi bendera atau panji Rasulullah dan umat saat itu.
Alasan yang paling konkrit karena ini adalah hadits yang tershahih yang menyatakan tentang bendera merah putihnya Rasulullah Saw, dan tentunya karena ini merupakan perbendaharaan tentunya dua jenis warna inilah yang sering digunakan Rasulullah untuk bendera atau panji pada saat peperangan dan juga pada baju atau sebutan-sebutan tertentu tentang merah maupun putih dll.
Kita lihat lagi hadits yang lain yang menyatakan tentang bendera atau panji Rasulullah Saw terdiri dari merah dan putih,
عَنْ كَرِز بْنِ أسَامَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَدَ رَايَةً لِبَنِي سُلَيْمٍ حَمْرَاءَ
Maknanya: “Dari Kariz bin Usamah bahwa Rasulullah Saw menetapkan untuk panji (bendera kecil) Bani Salim berwarna Merah.” (HR. Thabrani dalam kitabnya Al-Mu’jamul Kabir No. 425).
Wajar sekali Rasulullah Saw memerintahkan untuk menggunakan bendera warna merah tersebut karena warna ini adalah warna yang menjadi perbendaharaan terbesar Rasulullah Saw tentunya untuk umatnya beliau pun menyamakan warnanya.
Baik kita lihat lagi dalam hadits berikut,
عَنْ عَمْرَةَ قَالَتْ: كَانَ لِوَاءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْيَضَ
Maknanya: “Dari ‘Amrah, adalah bendera Rasulullah Saw berwarna putih.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannafnya bab fi ‘aqdil liwaa’ wat tikhadzihi No. 33611).
Kedua hadits yang telah saya sebutkan di atas adalah hadits shahih yag tidak diragukan sanad maupun matannya. Maka wajar saja jika Indonesia menggunakan perpaduan warna merah putih yang disukai Rasulullah SAW menjadi warna bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Ushul Fiqh ini namanya Al-Jam’u Wat Taufiq yaitu menggabungkan dua nash yang berbeda dan menyepadankannya menjadi satu kesatuan dalam beramal. Bendera dan panji memiliki persamaan makna sejatinya hanya berbeda pada ukuran dan bentuk. Bendera lebih besar ukurannya berbentuk persegi empat sedangkan panji berukuran kecil dan berbentuk segitiga.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.